TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Korea Selatan sedang mengajukan surat penahanan terhadap Cho Hyun-min, putri Kepala Korean Air Lines. Kepolisian pada Jumat, 4 Mei 2018, mengatakan Cho diduga telah melakukan penyerangan.
Cho, 34 tahun, adalah pewaris maskapai Korean Air Lines. Dia di investigasi ketika pada bulan lalu meluapkan kemarahannya lewat cara yang tak patut, yaitu dengan melemparkan air minum pada sejumlah orang di sebuah pertemuan bisnis.
Baca: Anak Bos PKS Sudah Tiga Hari di Tanah Air
Ilustrasi Bos Galak/Marah. Shutterstock.com
Dikutip dari Reuters.com, Cho pada Senin, 30 Mei 2018, memohon maaf secara terbuka dengan air mata berderai atau persis setelah dia diinterograsi kepolisian Gangseo yang memimpin penyidikan. Meski terlihat menyesal, namun Cho menyangkal telah berbuat kesalahan.
Baca: KPK Periksa Anak Bos Agung Sedayu Terkait Suap Reklamasi
“Kepolisian Gangseo Seoul sedang mengupayakan surat penahanan bagi mantan wakil presiden Cho Hyun-min terkait kasus penyerangan dan menghambat bisnis,” demikian keterangan kepolisian Gangseo Seoul, Jumat, 04 Mei 2018.
Kepolisian mengatakan jaksa penuntut yang akan memutuskan mengirimkan permintaan surat penahanan ke pengadilan untuk menahannya. Saat ini tim penyidik waswas bukti-bukti dari kasus ini akan dihancurkan.
Atas perkembangan kasus ini, Korean Air menolak berkomentar. Cho mengundurkan diri dari posisinya di maskapai itu setelah ayahnya, Cho Yang-ho, meminta maaf atas kelakuan buruk putrinya.
Kasus hukum yang melilit Cho saat ini menjadi sorotan publik Korea Selatan yang melihatnya sebagai orang kaya dan berkuasa yang berperilaku buruk. Kalangan papan atas Korea Selatan atau biasa disebut dengan istilah chaebol mendominasi perekonomian Korea Selatan.