TEMPO.CO, Jakarta - Aleksandr Kogan, profesor Universitas Cambridge yang mengembangkan aplikasi kuis kepribadian This is Your Digital Life melalui perusahaannya, Global Science Research atau GSR, bekerja sama dengan Cambridge Analytica, rupanya tidak hanya menjual data pengguna Facebook. Kogan juga mengambil dan menjual informasi pengguna Twitter.
Baca: Skandal Facebook, Ini 5 Pemain Kunci di Cambridge Analytica
Seperti dikutip dari The Sydney Morning Herald, Minggu, 29 April 2018, Twitter pernah menjalin kemitraan dengan perusahaan bentukan Kogan, GSR. Dr Kogan membeli data kicauan, username, foto, dan lokasi pengguna Twitter selama lima bulan, dari Desember 2014 hingga April 2015.
Kogan, yang tersandung skandal penyalahgunaan data Facebook, menggunakan aplikasi kuis kepribadian yang terhubung ke media sosial dan memperoleh 87 data pengguna. Data ini diduga disalahgunakan untuk pemilihan Presiden Amerika Serikat pad 2016. Ia dituduh menggunakan data pengguna untuk manipulasi dan menggiring opini publik.
Baca: Begini Cambridge Analytica Manfaatkan Data Facebook
Namun Kogan membantah telah menyalahgunakan data dan melanggar kebijakan perusahaan yang memperoleh keuntungan US$ 333 juta dalam penjualan data pengguna pada 2017.
Juru bicara Twitter menegaskan telah melarang GSR dan Cambridge Analytica mengakses data pengguna. Lebih lanjut, Twitter mengklaim, selama bermitra dengan GSR dan Cambridge Analytica, tidak ada data pribadi pengguna yang diakses.