TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mulai menjaga jarak dengan pengacaranya, Michael Cohen, dalam wawancara dengan media Fox News pada Kamis, 26 April 2018 waktu setempat.
Trump bersikap seperti itu beberapa jam sebelum penunjukan bekas hakim Barbara Jones oleh hakim Pengadilan Distrik AS, Kimba Wood, untuk mengkaji dokumen Cohen yang disita Biro Penyelidik Federal (FBI) awal bulan ini.
Baca: Siapa Michael Cohen, Pengacara Trump, yang Digeledah FBI?
Saat FBI menggeledah kantor dan kamar hotel tempat Cohen menginap, Trump sempat marah dan menyebut tindakan itu sangat memalukan dan sebuah pengejaran penyihir (witch hunt).
Michael Cohen, pengacara Presiden Donald Trump. REUTERS
Namun, dalam wawancara dengan Fox News, Trump bersikap berbeda. “Investigasi itu tidak ada kaitannya dengan saya. Mereka sedang menyelidiki sesuatu terkait dengan bisnisnya (Cohen). Saya tidak terkait dengan bisnisnya,” kata Trump seperti dilansir Reuters, Kamis, 26 April 2018.
Baca: Stormy Daniels Gugat Pengacara Trump, Sebut Uang Rp 1,8 Miliar
Trump juga mengakui untuk pertama kalinya jika Cohen bekerja untuknya terkait urusannya dengan bekas bintang porno Stormy Daniels. “Dia mewakili saya terkait urusan gila Stormy Daniels ini,” kata Trump.
Kepada media, Daniels mengaku pernah melakukan hubungan intim dengan Trump pada 2006. Dia juga dibayar oleh Trump lewat pengacaranya, Michael Cohen, agar tidak mengungkap kasus ini ke publik menjelang pencoblosan suara pada pemilu AS 2016.
Presiden Donald Trump memberikan pernyataannya terkait seruannya untuk menyerang Suriah di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, 13 April 2018. REUTERS/Yuri Gripas
Hakim Barbara Jones bakal memeriksa semua dokumen milik pengacara Michael Cohen untuk menentukan dokumen mana yang terkait dengan hubungan istimewa antara pengacara dan klien. Pengacara yang mewakili Cohen dan Trump boleh memberikan pendapatnya jika merasa keberatan dengan keputusan Jones.
Para pihak terkait akan melaporkan soal dokumen ini ke pengadilan pada 24 Mei 2018. Jones pernah menangani urusan serupa pada 2016 terkait kasus dugaan korupsi pada sebuah serikat buruh.
Sebelum kasus ini melibatkan FBI, Cohen mengakui jika dia pernah membayar Daniels sebanyak US$130 ribu atau sekitar Rp 1,8 miliar. Namun, dia mengaku itu adalah uangnya dan bukan uang Trump. Daniels telah menuntut ke pengadilan untuk mengakhiri kesepakatan rahasia soal hubungannya dengan Trump.
Sedangkan jaksa penuntut meyakini tidak banyak dokumen yang menyangkut hubungan istimewa klien yaitu Trump dan pengacara dalam konteks dokumen milik Cohen yang telah disita. Jaksa sedang menyelidiki dugaan berbagai praktek penipuan perbankan dan pajak yang mungkin dilakukan Cohen.