TEMPO.CO, Jakarta - Perang Korea antara Korea Utara dan Korea Selatan selama 68 tahun diperkirakan akan selesai pada akhir pekan ini. Hal ini menyusul rencana pertemuan pemimpin dari kedua negara tersebut untuk membuat sebuah pernyataan bersama menyerukan perdamaian. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, gembira dengan rencana ini.
“Saya merestui kedua pemimpin untuk mendiskusikan berakhirnya perang,” kata Trump, seperti dikutip dari situs scmp.com, Rabu, 18 April 2018.
Baca: Korea Utara-Korea Selatan Tak Bahas Nuklir di Finlandia, Sebab...
Pejalan kaki melintas di depan layar TV besar yang menampilkan sosok Presiden Korea Utara, Kim Jong Un usai meluncurkan rudal Korea di Tokyo, Jepang, 15 September 2017. Rudal korea Utara tersebut diluncurkan pada pukul 06:57 pagi waktu setempat pada hari Jumat (15/09) dan terbang di atas Pulau Hokkaido sebelum jatuh pada pukul 07:06, dengan jarak sekitar 2.000km. REUTERS
Baca: Korea Utara: Stop Latihan Militer Korea Selatan - Amerika Serikat
Baca Juga:
Sebelumnya pada Selasa, 17 April 2018, surat kabar Korea Selatan Munhwa Iibo, mewartakan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in dan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un akan melakukan pertemuan bersejarah pada pekan keempat April 2018. Dalam pertemuan itu, keduanya secara teknis akan bersama-sama mengakhiri perang Korea.
Kepala Staf Kepresiden Korea Selatan, Im Jong-seok, pada Selasa, 17 April 2018 mengatakan sebuah pembicaraan pertelepon antara Moon dan Kim akan dilakukan pada Jumat 20 April 2018. Namun belum diputuskan tanggal keduanya akan menggelar pertemuan pertama.
Perang Korea yang meletup pada 1950-an, dapat dikatakan belum berakhir karena belum ada pakta perdamaian yang ditandatangani kedua negara sejak gencatan senjata dilakukan pada 1953. Jika pertemuan Kim dan Moon akhir pekan depan berjalan sukses, maka hal ini akan menjadi jalan pembuka bagi rencana pertemuan tingkat tinggi antara Pemimpin Korea Utara dan Presiden Trump untuk pertama kalinya.