TEMPO.CO, Jakarta - Melon-melon yang sudah terkontaminasi bakteri mematikan listeriosis rupanya telah terkirim dari Australia ke setidaknya 9 negara. Fakta itu diungkap oleh lembaga kesehatan dunia WHO pada Senin, 9 April 2018.
Bakteri listeriosis telah menjadi wabah yang menewaskan 7 orang dan satu orang mengalami keguguran. Dikutip dari situs channelnewsasia.com pada Selasa, 10 April 2018, melon-melon yang telah terkontaminasi itu sudah di kirim ke Hong Kong, Jepang, Kuwait, Malaysia, Oman, Qatar, Singapura, Uni Emirat Arab dan Bahrain serta kemungkinan terkirim ke Republik Seychelles.
“Negara-negara atas kasus ini masih akan diidentifikasi lebih lanjut,” demikian bunyi laporan WHO.
Baca: Badan Karantina: Rock Melon Australia Tercemar Bakteri Mematikan
Rock Melon (.fmcgbusiness.co.nz)
Baca: Kementan Klaim Rock Melon di Indonesia Bukan dari Australia
Terhitung pada 17 Januari 2018 dan 6 April 2018, Australia mengkonfirmasi 19 kasus wabah bakteri listeriosis dan satu kasus kemungkinan terdampak listeriosis. Seluruh pasien menjalani perawatan rumah sakit dan 7 orang telah meninggal dunia.
Produsen buah melon Australia yang namanya tidak dipublikasi, telah menarik buah-buah melon terduga tercemar bakteri mematikan listeriosis pada 27 Februari 2018. Namun pada 2 Maret 2018, otoritas Australia menemukan melon-melon itu telah diekspor dan dengan cepat memberikan pemberitahuan kepada Otoritas Keamanan Makanan Internasional agar melakukan kontak ke negara-negara yang telah mengimpor melon-melon tersebut.
Bakteri listeriosis monocytogenes memiliki periode inkubasi yang cukup lama, yakni sekitar 1 minggu sampai 2 minggu, bahkan kemungkinan bisa sampai 90 hari. Dengan begitu, diperkirakan akan lebih banyak lagi kasus-kasus infeksi bakteri listeriosis dilaporkan. Wabah listeriosis adalah kombinasi antara lingkungan dan cuaca yang telah mengkontaminasi permukaan buah melon.