TEMPO.CO, Jakarta - Perwakilan Rusia di Dewan Keamanan PBB, DK PBB, Vasily Nebenzya menepis tudingan Inggris bahwa Rusia terlibat meracun Sergei Skripal, mantan intelijen Rusia dan Inggris, MI6. Dia meminta anggota Dewan Keamanan PBB berpikir kritis terhadap peristiwa itu.
Rusia juga memastikan akan membalas pengusiran 23 diplomatnya oleh Inggris. Tindakan Inggris dianggap sebagai provokasi yang akan merusak hubungan kedua negara.
"Pemerintah Inggris telah memilih untuk melakukan konfrontasi dengan Rusia," kata Maria Zakharova, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, seperti dikutip dari Washington Post, Rabu, 14 Maret 2018.
Baca: Trump Dukung Klaim Inggris Soal Racun Eks Intel Rusia
Pengusiran 23 diplomat Rusia dari Inggris merupakan yang terbesar sejak era Perang Dingin tahun 1980-an.
"Mereka hanya memiliki waktu seminggu di sini, setelah itu harus hengkang," kata May di depan anggota parlemen Inggris saat makan siang. "Ini akan menjadi pengusiran terbesar selama 30 tahun."
Baca: Novichok, Racun Bikin Eks Agen Rahasia Rusia Sekarat
Pernyataan keras May tersebut terkait dengan tudingan pelanggaran hukum atas percobaan pembunuhan terhadap seorang bekas agen mata-mata Rusia, Sergei Skripal.
"Rusia telah melakukan pelanggaran hukum menggunakan kekuatan negara di wilayah Inggris," ucapnya.
Duta Besar Rusia untuk Inggris, Alexander Yakovenko, sebelumnya mengatakan, diplomat Inggris akan dikeluarkan dari Moskow sebagai pembalasan.
"Akan ada pengusiran. Seperti yang anda pahami dalam praktik diplomatik, akan ada jawaban dari pihak Rusia," kata Yakovenko, seperti dilansir Sky News.
WASHINGTON POST|SKY NEWS | RUSSIA TODAY