TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Libanon Saad Hariri tiba di Arab Saudi, Rabu, 28 Februari 2018, dalam sebuah kunjungan pertama sejak dia menyatakan mundur tiba-tiba di Riyadh, November 2017, selanjutnya dibatalkan.
Pernyataan dari kantor Hariri di Beirut, Selasa, 27 Februari 2018, menyebutkan, dalam kunjungan tersebut, Perdana Menteri akan bertemu dengan Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Baca: Hariri: Saya Bebas di Arab Saudi dan Segera Balik ke Lebanon
Saad al-Hariri. REUTERS
"Namun tidak ada keterangan lebih detail dari kantor Hariri," tulis Al Jazeera, Rabu.
Kunjungan kenegaraan Hariri yang juga memegang kewarganegaraan Arab Saudi itu dilakukan menjelang pemilihan anggota parlemen di Libanon pada 6 Mei 2018 serta untuk menghadiri konferensi negara donor Libanon.
Negara Teluk dan Arab Saudi, tulis Al Jazeera, adalah negara donor potensial dalam konferensi tersebut.Wanita Lebanon memegang poster yang mendukung Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri untuk kembali dari Arab Saudi di Beirut, Lebanon, 12 November 2017. AP
Hariri berada di Kerajaan pada 3 November 2017 dan menyatakan mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri Libanon. Pernyataan itu disampaikan langsung di depan layar televisi sehari setelah kedatangannya di Riyadh.
Baca: Presiden Lebanon Sambut Baik Kepulangan Hariri dari Arab Saudi
Menurut Hariri, pengunduran dirinya karena tekanan kelompok besenjata Hizbullah sangat kuat di Libanon dan ancaman terhadap kehidupannya. Namun sikap Hariri tidak diterima oleh Presiden Libanon Michel Aoun.