TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Lebanon Michel Aoun, yang menolak pengunduran diri Perdana Menteri Saad Hariri, menyatakan menyambut baik rencana kepulangannya dari Arab Saudi.
Hariri, yang terlempar dari pusaran krisis politik, menyatakan mengundurkan diri di Ryadh, Arab Saudi, pada Sabtu 4 November 2017.
Baca: Uni Eropa Minta PM Hariri Kembali ke Lebanon
PM Libanon, Saad Hariri. (Future TV via AP)
Sehari kemudian, Ahad, 5 November 2017, Hariri mengatakan dalam sebuah wawancara dengan media bahwa dia merencanakan kembali dalam beberapa hari mendatang.
Dia mengatakan di depan wartawan bahwa dirinya siap mencabut kembali pernyataan pengunduruan diri tersebut asalkan kelompok Syiah Hizbullah tidak terlibat dalam konflik di Timur Tengah.
Hizbullah adalah partai politik yang memiliki sayap militer di Lebanon mendapatkan dukungan dari Iran. Sedangkan Hariri disokong oleh Arab Saudi.Sejumlah pasukan Israel berusaha mengevakuasi rekan mereka yang terluka, saat pertempuran di Bint Jbeil. Pada 27 Juli 2006 pasukan khusus Israel harus rela bertekuk lutut di hadapan pejuang Hizbullah, usai dipukul mundur dalam pertempuran Bint Jbeil. Pasukan dari unit intai Sayeret Matkal, kewalahan menghadapi pola pertempuran hit and run, pasukan tersebut dalam misi pengintaian untuk membebaskan prajurit yang ditawan Hizbullah. Sekitar 17 orang tentara Israel tewas dan puluhan lainnya terluka dalam pertempuran tersebut. Getty Images
"Presiden Aoun menyambut gembira rencana kepulangan Hariri ke Lebanon," kata sumber di Istana Presiden.
Baca: Hariri: Saya Bebas di Arab Saudi dan Segera Balik ke Lebanon
Presiden Aoun beberapa kali mengadakan pertemuan dengan para politikus dan diplomat Lebanon sejak Hariri menyatakan mengundurkan diri.
AL ARABIYA