TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres mengkhawatirkan kemungkinan terjadi perang terbuka antara Israel dan Hizbullah yang didukung Iran dan bermarkas di Libanon.
Menurut Guterres, jika perang terbuka antara Israel dan Hizbullah terjadi, maka itu seperti mimpi buruk jadi nyata dan kehancuran di Libanon akan sangat parah.
Baca: Hizbullah Lebanon Tangkap 3 Agen Mossad
PBB, ujarnya, tidak akan membiarkan hal itu terjadi meski Gutteres tidak menjelaskan rinci apa yang segera dilakukan untuk mencegah perang terbuka itu.
"Mimpi buruk yang terburuk akan terjadi jika terjadi konfrontasi langsung antara Israel dan Hizbollah.. level kehancuran akan sungguh sangat parah, sehingga ada poin besar mengenai kepedulian di sekitarnya," kata Guterres kepada wartawan di Lisbon, Portugal, seperti dikutip dari Reuters, 19 Februari 2018.
Baca: Israel: Serangan ke Damaskus Ditujukan untuk Hizbullah
Pekan lalu, Hizbullah mengatakan pihaknya dapat menyerang fasilitas minyak Israel yang disengketakan jika diperlukan.
Sementara kekhawatiran Israel pada sejumlah kelompok milisi di Suriah yang mendekati perbatasannya.
Hizbullah yang diketahui sebagai gerakan Shiah yang merupakan bagian dari koalisi pemerintahan Libanon merupakan musuh bebuyutan Israel yang disebut sebagai ancaman terbesar bagi negara itu di perbatasan.
Baca: Perang Hizbullah-Israel di Depan Mata?
Hizbullah didirikan tahun 1980an dan berperan sebagai gerakan yang menentang pendudukan Israel di selatan Libanon.
Israel dan Hizbullah telah lama saling bermusuhan namun belum pernah terjadi konflik besar di antara keduanya sejak perang pecah selama sebulan tahun 2006 lalu.