TEMPO.CO, Johannesburg- Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma, mendapat ultimatum dari Partai Kongres Nasional Afrika (ANC) untuk mengundurkan diri dalam waktu 48 jam atau Rabu.
ANC memberi ultimatum ini seusai rapat maraton yang digelar komite eksekutif partai, yang mengalami pertarungan politik mengenai nasib kepresidenan Zuma.
Baca: Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma, Bakal Segera Lengser?
Zuma, 75 tahun, didesak mundur setelah diduga terlibat berbagai praktek korupsi dalam pengadaan senjata dan kebutuhan pemerintah sejak dia menjabat sebagai Presiden pada 2009. Masa jabatan Zuma pada periode kedua ini akan berakhir pada pertengahan 2019.
Baca: Didesak Mundur Tersangkut Korupsi, Presiden Zuma Panggil Menteri
"Keputusan itu keluar setelah 13 jam rapat komite," kata sumber partai kepada Reuters, pada Selasa, 13 Februari 2018.
Tekanan kepada Zuma untuk mengundurkan diri menguat setelah Wakil Presiden Cyril Ramaphosa terpilih sebagai pemimpin ANC pada Desember 2017.
Ramaphosa, 65 tahun, pergi menemui Zuma pada Senin malam waktu setempat sebelum kembali mengikuti rapat komite eksekutif ANC, yang mengunci nasib jabatan Presiden.
Media LA Times melansir Zuma mendapat dua pilihan yaitu mengundurkan diri atau diberhentikan.
Zuma menjadi Presiden Afrika Selatan paling kontroversial sejak berakhirnya era pemerintahan minoritas kulit putih pada 1994. Selama masa pemerintahannya sembilan tahun terakhir, perekonomian Afrika Selatan menurun dan mengalami berbagai skandal korupsi.
Komite eksekutif ANC memiliki kewenangan untuk memberhentikan Zuma sebagai Presiden. Sebagian media lokal berspekulasi Zuma bisa saja menolak karena masih memiliki pendukung.
Sekitar dua pekan lalu, enam petinggi ANC telah menemui Zuma dan memintanya mengundurkan diri. Namun saat itu Zuma menolak dengan alasan tidak melanggar konstitui negara. Uang yang disebut dikorupsinya juga sudah dikembalikan.