TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma dilarikan ke rumah sakit dari penjara pada hari Jumat kemarin, 6 Agustus 2021. Menurut laporan kantor berita Reuters, ia dilarikan ke sana untuk menjalani pemeriksaan medis, beberapa hari sebelum persidangan atas dugaan tindak pidana korupsi.
Pemerintah Afrika Selatan tidak memberikan keterangan lebih detil soal apa yang diperiksa dari pria yang dihukum 15 bulan penjara karena menghina pengadilan itu. Sementara itu, organisasi yang dimiliki Zuma mengklaim tidak ada yang perlu dikhawatirkan soal kondisi kesehatannya.
"Tidak perlu panik untuk saat itni," ujar keterangan mereka, dikutip dari kantor berita Reuters, Jumat, 6 Agustus 2021.
Juru bicara Jacob Zuma Foundation, Mzwanele Manyi, belum bisa memberikan kepastian apakah bosnya akan bisa mengikuti persidangan korupsi pada hari Selasa pekan depan atau tidak. Ia berkata, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan dokter dan apa anjurannya.
Sementara itu, Departemen Lembaga Permasyarakatan Rakyat menyampaikan bahwa pemeriksaan rutin lah yang mendorong pihaknya melarikan Zuma ke rumah sakit. Mereka mendapati Zuma harus menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Walau begitu, mereka tidak mau mengungkapkan detilnya.
"Siapapun yang ditahan, termasuk mereka yang sudah divonis, berhask mendapat perlakukan yang manusiawi, termasuk perawatan medis," ujar departemen terkait.
Bulan lalu, Jacob Zuma meminta Mahkamah Konstitusi untuk menganulir vonis 15 bulan penjaranya. Ia beralasan dirinya memiliki kondisi medis yang tidak memungkinkannya untuk menghuni sel penjara. Ia tidak pernah menjelaskan apa penyakitnya.
Sebagai catatan, Jacob Zuma dianggap menghina pengadilan ketika dirinya tidak menghadiri sidang tindak pidana korupsi yang menjeratnya. Dia disebut menerima kickback atas kesepakatan pengadaan persenjataan senilai US2 miliar pada tahun 1990. Khusus kasus tersebut, ia dijerat pasal berlapis untuk tindak pidana korupsi, penipuan, dan pencucian uang.
Baca juga: Jacob Zuma Diberi Cuti Tahanan untuk Hadiri Pemakaman
ISTMAN MP | REUTERS