TEMPO.CO, Jakarta - Angkatan Bersenjata Turki menyita senjata dalam jumlah besar, amunisi dan sebuah alat pertahanan antirudal SA-18 milik milisi Kurdi di kawasan Afrin, Suriah.
Baca: Kurdi: Serangan Turki ke Afrin, Suriah, Tewaskan 10 Orang
Pejuang Suriah Pro-Turki berlari dalam parit saat mencoba mengendalikan bukit Bursayah, yang dikuasai Kurdi di Suriah, 28 Januari 2018. Pasukan Turki dan pejuang Suriah bersekutu menggunakan strategi tersebut untuk menguasai wilayah yang dikuasai Kurdi. AP
Menurut pernyataan dari militer Turki sebagaimana dikutip kantor berita Anadolu, senjata dan amunisi tersebut milik organisasi teroris PKK/KCK/PYD-YPG dan ISIS. "Seluruhnya disita pada 30-31 Januari 2018 di Afrin," tulis Anadolu.
Senjata yang disita terdiri dari rudal pertahanan udara SA-18, empat Kalashnikov, dua senjata mesin, dua peluncur roket RPG-7, empat peluncur rudal, satu senjata laras panjang sniper, tiga pistol, ranjau antitank, dua granad tangan, tiga teropong, dua radio panggul, dan amunisi.Pasukan Turki mencoba menguasai bukit Bursayah, yang memisahkan daerah kantong Afrin yang dikuasai Kurdi di Azaz, Suriah,, 28 Januari 2018. AP
Pada 20 Januari 2018, Turki melancarkan operasi militer dengan sandi Operasi Ranting Zaitun untuk membersihkan PYD/PKK dan militan ISIS dari Afrin, sebelah utara Suriah.
Baca: Turki Perang di Dua Laga Tempur Afrin Suriah
Operasi militer ini, jelas Staf Jenderal Turki, bertujuan menegakkan keamanan dan stabilitas di sepanjang perbatasan Turki dan Suriah untuk pengamanan dari kelompok teroris dan kaum bengis.