TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan sekutunya di Kongres meningkatkan serangan terhadap Biro Penyelidik Federal (FBI) terkait penyelidikan atas dugaan intervensi Rusia dalam pemilihan umum Presiden AS pada 2016.
“Pimpinan atas dan penyelidik FBI dan Kementerian Kehakiman telah mempolitisasi proses investigasi sakral untuk kepentingan Partai Demokrat dan melawan Partai Republik—sesuatu yang tidak akan terpikirkan untuk dilakukan beberapa waktu lalu,” kata Trump lewat cuitannya di akun Twitter @realdonaltrump, pada Jumat, 2 Februari 2018.
Presiden AS Donald Trump bertepuk tangan di depan Wakil Presiden AS Mike Pence (kiri) dan Ketua DPR AS Rep Paul Ryan di Capitol Hill di Washington, AS, 30 Januari 2018. REUTERS
Baca: Donald Trump: Tak Akui Yerusalem Ibukota Israel, Jadi Musuh AS
Serangan verbal terbuka oleh Trump terhadap FBI ini dilakukan menjelang publikasi dokumen empat halaman yang dibuat Komite Intelejen DPR dari Partai Republik AS. Memo ini berisi kajian dari politisi partai pendukung Trump itu bahwa penyelidikan mengenai kemungkinan kolusi antara kampanye Pilpres Trump 2016 dengan Rusia merupakan produk bias politis terhadap Trump oleh FBI dan Kementerian Kehakiman.
Baca Juga:
Baca: Ups, Hillary Clinton Muncul di Grammy Untuk Cemooh Trump
“Mengabaikan permohonan dari FBI, Trump menyetujui publikasi memo itu tanpa pengubahan isi, yang memperdalam konflik antara Presiden dan pejabat senior lembaga penegak hukum itu atas penyelidikan yang telah membuntutinya selama tahun pertamanya sebagai Presiden AS,” begitu dilansir media Reuters, Jumat, 2 Februari 2018.
Wakil Direktur FBI, Andrew McCabe, mundur, setelah kerap dikritik Presiden AS Donald Trump. Reuters
Partai Demokrat mengecam keras memo empat halaman itu, yang dinilai keliru dalam menyajikan informasi rahasia sensitif tingkat tinggi. Publikasi dokumen itu juga dianggap bertujuan untuk melemahkan upaya penasehat khusus Kementerian Kehakiman AS, Robert Mueller, yang sedang menyelidiki dugaan tindak kriminal terkait dugaan intervensi Rusia untuk kemenangan Trump.
Demokrat juga mewanti-wanti Trump agar tidak menggunakan memo buatan Republik itu untuk memecat Wakil Jaksa Agung, Rod Rosenstein, yang menunjuk Mueller dan menjadi pengawas dalam investigasi itu, atau memecat Mueller sekaligus.
Saat ini, Mueller sedang menginvestigasi dugaan Trump telah melakukan upaya menghalang-halangi penegakan hukum untuk menghentikan investigasi tentang dugaan keterlibatan Rusia itu.
-