TEMPO.CO, Jakarta - Wanita Prancis tersangka perekrut milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang masuk dalam daftar hitam Amerika Serikat dan Perserikatan Bangsa-Bangsa akhirnya ditangkap tentara Kurdi di Suriah. Ia masuk dalam daftar orang yang paling dicari di dunia.
Menurut sang ibu, anak perempuannya bernama Emilie Koenig, 33 tahun, ditahan di kamp Kurdi, Suriah. Koenig menjalani pemeriksaan dan mengalami penyiksaan.
Baca: Milisi Wanita ISIS Bentuk Brigade Al-Khansaa
Putri polisi Prancis tersebut dikatakan memasuki Suriah pada 2014 dan melahirkan tiga anak di negara tersebut.
Dia masuk dalam daftar PBB sebagai anggota milisi paling berbahaya. Setahun kemudian, Amerika Serikat juga mencantumkannya sebagai teroris.
Koenig masuk Islam setelah menikahi suami pertamanya, pria Aljazair yang kemudian ditangkap karena terlibat perdagangan narkoba.
Baca: Joanna Palani, Wanita yang Ditakuti ISIS
Dia lalu belajar bahasa Arab serta mengganti namanya menjadi Samra dan mengenakan jilbab. Namun ia pergi ke Suriah bersama pasangan barunya, yang kemudian dibunuh, seperti dikutip dari Middle East Eye, 2 Januari 2018.
Koenig atau Samra muncul dalam beberapa video propaganda. Ia meminta orang-orang untuk berjihad selama musuh ada di sekitar mereka.
Namun, menurut ibunya, Koenig yang masih di Suriah berniat ingin kembali ke Prancis untuk meminta maaf kepadanya, keluarga, teman, dan negaranya.