Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Israel Temukan Bukti Romawi dan Kristen 2000 Tahun Lalu

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Reruntuhan bangunan gereja katedral Katolik Chaldean Em Al Ahzan yang berada di situs arkeologi di Kirkuk, Irak, 3 Agustus 2017. REUTERS/Ako Rasheed
Reruntuhan bangunan gereja katedral Katolik Chaldean Em Al Ahzan yang berada di situs arkeologi di Kirkuk, Irak, 3 Agustus 2017. REUTERS/Ako Rasheed
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Arkeolog Israel telah menemukan bukti keberadaan tentara Romawi dan peningggalan Kristen di wilayah itu sejak abad ke 2 dan 3.

Bukti arkeologi ini termasuk sebuah perkemahan militer Romawi,dan sebuah panci memasak yang berisi abu kremasi kemungkinan tentara, yang ditemukan di Legio dekat Tel Megiddo di utara Israel.

Baca: Denmark Pangkas Bantuan ke Palestina, Israel: Terima Kasih

 

Kamp itu dikabarkan berasal dari abad kedua dan ketiga. Keberadaannya memberikan bukti untuk asumsi bahwa Galilea adalah lokasi dari markas utama militer Romawi hampir dua ribu tahun yang lalu.

Baca: Israel Mengutuk Selandia Baru, Dukung Resolusi PBB Soal Yerusalem

Pangkalan ini dilaporkan memiliki luas sekitar 300 hingga 500 meter persegi.

Penggalian situs itu berlangsung dari 2013 sampai 2017, dipimpin oleh Yotam Tepper, seorang arkeolog di Universitas Haifa di Israel, dan dilakukan bersama dengan Otoritas Barang Antik Israel.

Tepper mengatakan dia telah mempelajari wilayah ini sejak 1998. Dalam pekerjaannya yang lain di wilayah itu dengan Otoritas Kepurbakalaan Israel, Tepper menemukan sebuah rumah doa Kristen, yang berasal dari abad ketiga. Ini menurutnya merupakan rumah ibadah Kristen tertua ditemukan di tempat yang sekarang dikuasai Israel.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Infografis: Israel Dalam Jangkauan Rudal Balistik Iran

Arkeolog juga membuat penemuan yang cukup luar biasa, yakni koin, kaca, tulang hewan dan tembikar.

"Di sinilah banyak sampah dibuang," kata Matthew J. Adams, co-director penggalian dan direktur W.F. Albright Institute di Yerusalem, seperti yang dilansir Newsweek pada 27 Desember 2017.

Temuan itu menambah koleksi dari sisa-sisa reruntuhan Romawi yang ditemukan di Israel. Tahun lalu, para penyelam menemukan prasasti Romawi dari masa Pemberontakan Yahudi Kedua, perlawanan orang Yahudi, yang tidak berhasil terhadap peraturan Romawi antara tahun 132 dan 135.

Arkeolog juga menemukan apa yang mereka yakini sebagai pertanda tempat persembunyian Yahudi dari Pemberontakan Yahudi yang sebelumnya gagal di Yerusalem. Di lokasi itu, para arkeolog menemukan bukti tentara Romawi mungkin menghancurkan struktur batu saat memburu pemberontak Yahudi, Israel, yang bersembunyi di bawah tanah.

NEWSWEEK | HAARETZ | ARCHAEOLOGY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mendapat Respons Keras dari Otoritas, Protes Pro-Palestina di Kampus AS Justru Meluas

3 jam lalu

Para pengunjuk rasa berada di sebuah perkemahan tempat para mahasiswa melakukan protes untuk mendukung warga Palestina, selama konflik antara Israel dan Hamas, di kampus Universitas Northwestern di Evanston, Illinois, AS, 25 April 2024. REUTERS/Nate Swanson
Mendapat Respons Keras dari Otoritas, Protes Pro-Palestina di Kampus AS Justru Meluas

Bentrokan baru antara polisi dan mahasiswa pro-Palestina yang menentang perang Israel di Gaza pecah pada Kamis, 25 April 2024.


Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

4 jam lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.


Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

16 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

Afrika Selatan menyerukan pada komunitas internasional agar dilakukan investigasi yang menyeluruh terkait temuan kuburan massal di Gaza


Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

17 jam lalu

Direktur Cyber Intelligence PT Spentera, Royke Tobing (paling kiri), saat diskusi bertajuk Ancaman Operasi Intelijen Siber Atas Indonesia, di Jakarta,  Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

Mayoritas penyedia layanan software dan infrastruktur teknologi dipastikan memiliki afiliasi ke Israel.


Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

18 jam lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.


Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

19 jam lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 22 April 2024. REUTERS/Mahdy Zourob
Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

Kementerian Pertahanan Israel membeli 40 ribu tenda sebagai bagian dari upaya mengevakuasi pengungsi Gaza di Rafah


Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

21 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

300 mayat ditemukan dalam kondisi terikat di rumah sakit di Gaza. Di antara mayat itu adalah wanita dan anak-anak.


Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

1 hari lalu

Tslil Ben Baruch, 36, memegang plakat ketika para demonstran menghadiri protes 24 jam, menyerukan pembebasan sandera Israel di Gaza dan menandai 100 hari sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Islam Palestina Hamas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas.  di Tel Aviv, Israel, 14 Januari 2024. REUTERS/Alexandre Meneghini
Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

Hamas merilis kondisi terkini sandera asal Amerika Serikat yang dalam keadaan sehat.


Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

1 hari lalu

Benjie Yap. Foto: Linkedin
Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap menyatakan kinerja perusahaan tersebut saat ini membaik. Sempat diterpa boikot, diduga terkait Israel


Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

1 hari lalu

Kantor pusat Google di Mountain View, California, Amerika Serikat. (theverge.com)
Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

Google menjalin kerja sama dengan Israel lewat kontrak Project Nimbus untuk layanan komputasi awan atau cloud senilai hampir Rp 20 triliun.