TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 17 pengusaha asing, yakni warga Amerika, Inggris, dan Prancis, dilaporkan telah ditahan dan disiksa aparat Komisi Antikorupsi Arab Saudi di hotel bintang lima Ritz-Carlton di Riyadh.
Seorang sumber mengungkapkan kepada Daily Mail mengenai 17 pengusaha asing itu yang terdiri atas 8 warga Amerika, 6 warga Inggris, dan 3 warga Prancis.
Baca: Arab Saudi: Ingin Bebas, Pangeran Alwaleed Bayar Rp 81 Triliun
Menurut sumber, 17 pengusaha asing itu memiliki izin bekerja, bahkan mereka telah lama tinggal di Arab Saudi.
Di dalam ruang tahanan mewah itu, menurut sumber, 17 pengusaha ini mengalami siksaan dari aparat Saudi.
"Mereka memukuli, menganiaya, menampar, dan memaki. Mereka ingin menjatuhkan pengusaha asing itu," ujar sumber yang menurut Daily Mail, Rabu, 27 Desember 2017.
Media Inggris ini berusaha memverifikasi informasi sumber tapi tidak ada jawaban resmi dari pihak Saudi.
Juru bicara Kedutaan Saudi di Washington mengatakan penuntut umum di negaranya mematuhi undang-undang dan peraturan, serta menolak membahas apakah ada warga asing dalam penangkapan itu.
Baca: Raja Salman Bertekad Melawan Korupsi di Arab Saudi
Adapun Kementerian Luar Negeri mengatakan tidak dapat memberikan tanggapan atas kasus-kasus individu sehubungan pertimbangan privasi, termasuk menolak berbicara saat ditanya apakah ada bantuan dari jaksa atau keluarga terhadap warga Amerika yang ditahan.
"Saat kami diberi tahu tentang penangkapan warga Amerika, kami seketika mengunjunginya. Sehubungan pertimbangan privasi, kami tidak memberikan tanggapan lebih lanjut," ujar juru bicara itu.
Prancis juga menolak memberikan tanggapan.
Baca: Skandal Korupsi Arab Saudi: Pangeran dan Menteri yang Ditahan...
Adapun Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan pihaknya belum menerima kontak dari warga Inggris di Riyadh untuk meminta bantuan.
Penangkapan 17 pengusaha asing itu terkait dengan kebijakan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman sebagai Ketua Komisi Antikorupsi Saudi yang berusaha memberangus praktik korupsi di negaranya.
Atas perintah Bin Salman, sekitar 200 orang ditahan termasuk 11 pangeran, pengusaha, dan pejabat pemerintah di rumah tahanan di hotel Ritz-Carlton di Riyadh, ibu kota Arab Sudi.
Menurut dokter di satu rumah sakit di Riyadh, sedikitnya 17 tahanan membutuhkan bantuan medis setelah menjalani pemeriksaan oleh aparat Arab Saudi.