TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Donald Trump melarang pemakaian tujuh kata atau frasa dalam dokumen-dokumen resmi lembaga kesehatan hingga di Kementerian Kesehatan dan Pelayanan Kemanusiaan untuk perumusan anggaran tahun depan.
Pusat Pencegahan dan Pengawasan Penyakit Amerika Serikat telah menerima daftar tujuh kata atau frasa yang dilarang, yakni vulnerable, entitlement, diversity, transgender, fetus, evidence-based, dan science-based.
Baca: Presiden Amerika Serikat Donald Trump Batalkan Obamacare
Tidak ada penjelasan mengenai alasan Trump melarang menggunakan tujuh kata dan frasa tersebut.
Tak hanya tujuh kata atau frasa itu yang dilarang. Sejumlah pejabat di lembaga level dua juga diminta untuk menggunakan kata "Obamacare" sebagai pengganti Affordable Care Act untuk menggambarkan bahwa itu Undang-Undang Pelayanan Kesehatan produk Presiden Barack Obama tahun 2010.
Mereka juga diminta menggunakan kata "pertukaran" sebagai ganti "pasar" dalam merujuk tempat orang-orang dapat membeli asuransi kesehatan yang disubsidi.
Baca: Dekrit Pertama Presiden Donald Trump: Mencabut Obamacare
Kementerian Kesehatan menolak larangan tujuh kata atau frasa tersebut.
"Ini sungguh salah mengkarakteristikkan pembahasan mengenai proses perumusan anggaran. Kementerian akan melanjutkan penggunaan bukti ilmiah terbaik yang tersedia untuk meningkatkan kesehatan seluruh warga Amerika. Kementerian secara tegas mendukung penggunaan hasil dan bukti data dalam evaluasi program dan keputusan mengenai anggaran," juru bicara Kementerian Kesehatan, Matt Lloyd, dalam pernyataan seperti dikutip dari Reuters, Ahad, 17 Desember 2017.
Tak hanya itu, dokumen Kementerian Dalam Negeri ternyata saat ini menggunakan kata "menghindarkan risiko seksual" untuk merujuk pada kata "pendidikan seks".