TEMPO.CO, Jakarta - Pejabat senior negara anggota ASEAN akan mengadakan pertemuan Desember nanti untuk membahas pengakuan Timor Leste sebagai anggota baru ASEAN.
Direktur Kerja sama Politik dan Keamanan ASEAN di Kementerian Luar Negeri Indonesia, Chandra Widya Yudha, mengatakan kelompok kerja ASEAN untuk Timor Timur akan bertemu pada 5 Desember 2017 di Bali, di sela-sela pertemuan para pemimpin dari 10 negara anggota ASEAN dan mitra dialog utamanya termasuk Cina, Amerika Serikat, dan Rusia.
Baca: Timor Leste Ingin Masuk Asean
Chandra, mengutip dari Nikkei, 12 November 2017, tidak merinci rencananya. Namun pejabat ASEAN lainnya mengatakan, ada keinginan Indonesia untuk memasukan Timor Leste secepatnya.
Menurut Jose Tavares, Direktur Jenderal untuk Kerja Sama ASEAN di Kementerian Luar Negeri Indonesia, asosiasi tersebut telah menerima hasil studi oleh tiga tim independen yang memeriksa aspek politik, ekonomi dan sosial budaya untuk mengakui Timor Leste sebagai anggota ASEAN.
Studi tersebut akan dipertimbangkan oleh pejabat senior ini dalam membuat rekomendasi apakah negara pecahan Indonesia itu siap untuk bergabung setelah 6 tahun mengajukan permohonan.
Baca: Indonesia Dukung Keanggotaan Timor Leste di ASEAN
Timor Leste mengajukan keanggotaan pada tahun 2011 saat Indonesia memimpin ASEAN. Menteri Luar Negeri Indonesia saat itu, Marty Natalegawa mengatakan secara geografis Timor Leste adalah bagian dari Asia Tenggara dan hanya ada dua pilihan untuk kelompok tersebut: mengundangnya untuk bergabung atau mengabaikan negara kecil tersebut.
Beberapa anggota ASEAN telah bersikap dingin terhadap gagasan tersebut. Singapura secara khusus menyuarakan keprihatinan atas kekurangan sumber daya manusia di negara tersebut untuk mengatasi banyak pertemuan dan kesenjangan ekonomi ASEAN dengan anggota lainnya.
Baca: Keanggotaan Timor Leste di ASEAN, Menunggu Persetujuan Negara Lain
Meskipun memiliki pendapatan dari minyak dan gas bumi, Timor Leste tetap menjadi salah satu negara termiskin di kawasan Asia Pasifik, dengan statistik resmi menunjukkan bahwa sekitar 40 persen penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan.
Timor Leste, bekas koloni Portugis, mendeklarasikan kemerdekaannya pada tahun 1975 namun kemudian diserang dan dianeksasi oleh Indonesia akhir tahun itu. Setelah referendum pada 1999, Timor Leste akhirnya merdeka dari Indonesia. Negara yang juga dikenal sebagai Timor Lorosa'e itu menjadi merdeka sepenuhnya pada 2002 setelah 2 setengah tahun berada di bawah pemerintahan yang dipimpin PBB.