Menurut Marty, proses pengajuan Timor Leste baru dimulai tahun ini. Sebab itu, dia tidak bisa memastikan apakah tahun ini Timor Leste bisa jadi anggota ASEAN atau tidak. ”Keputusannya pada 21 Desember 2011,” kata dia usai pertemuan Komisi Bersama Tingkat Menteri antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Republik Demokratik Timor Leste, Jumat (4/3).
Marty menjelaskan, secara geografis, Timor Leste berdempetan dengan Provinsi Nusa Tenggara Timur, salah satu wilayah Indonesia. Apalagi, sebelum referendum tahun l999, negara itu bekas provinsi Indonesia (Timor Timur). Begitu juga dengan kedekatan kondisi ekonomi, politik, dan budaya. Sebab itu, kata dia, pemerintah Indonesia memilih mengelola, dan merangkul Timor Leste masuk dalam ASEAN.
Pemerintah Indonesia, lanjut dia, membantu meningkatkan pengetahuan mengenai ASEAN kepada pejabat di sana, yakni dengan mengirim pejabat Kementerian Luar Negeri ke negara yang dipimpin Xanana Gusmao itu.”Kami ingin cepat. Kalau bisa sebelum 2015 sudah menjadi anggota ASEAN,” ujar dia menegaskan.
Kemarin, untuk mempersiapkan diri bergabung menjadi anggota ASEAN, Menteri Luar Negeri Timor Leste, Zacarias Da Costa bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta. Hari ini, aplikasi untuk menjadi anggota resmi ASEAN sudah diserahkan. Menurut Marty, sebagai pemimpin ASEAN, Presiden Yudhoyono sangat mendukung keinginan Timor Leste.
MUHAMMAD TAUFIK