TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan asal Amerika Serikat, United Airlines membatalkan penerbangan ke New Delhi, India, menyusul laporan tingkat polusi udara ibukota India itu memasuki level berbahaya.
Pihak manajemen United Airlines mengatakan penerbangan akan dibuka kembali sampai udara menjadi lebih baik.
Baca: Polusi Udara India Berada dalam Tingkat Berbahaya
Seperti yang dilansir Washington Post pada 11 November 2017, United Airlines menganggap kekhawatiran atas asap ibukota India setara dengan bencana lingkungan seperti angin topan dan gunung berapi. Ini berarti asap itu menjadi sebuah risiko yang harus dihindari terkait keselamatan penerbangan saat mendarat dan lepas landas.
Manajemen perusahaan itu mengatakan pihaknya membiarkan penumpang mengganti penerbangan tanpa biaya atau membantu mereka menemukan tempat duduk di pesawat lain.
Baca: India Mulai Adili Zakir Naik, Ini Dakwaannya
Tidak jelas apakah maskapai penerbangan lain akan mengikutinya. Virgin Atlantic, KLM dan Etihad Airlines semua bersaing untuk menyediakan layanan penerbangan ke New Delhi.
Sumber maskapai itu menuliskan di situs resmi United Airlines bahwa perjalanan ke New Delhi akan mulai pada hari Senin. 13 November 2017.
"United telah menangguhkan sementara penerbangan Newark-Delhi karena kekhawatiran kualitas udara yang buruk di Delhi dan saat ini memiliki kebijakan tidak mengangkut pelanggan yang bepergian ke, dari atau melalui Delhi," demikian pernyataan United Airlines.
Kualitas udara New Delhi secara konsisten berada di antara yang terburuk di dunia. Tapi masalah ini memburuk sampai tingkat yang berpotensi mematikan. Petani yang baru saja memanen tanaman di negara-negara bagian tetangga secara ilegal membakar ladang mereka, menyebarkan asap ke udara. Proyek konstruksi dan polusi dari kendaraan di kota yang kekurangan transportasi umum yang memadai membuat keadaan menjadi lebih buruk.
Asap tebal dari polusi berbahaya bagi penerbangan karena mengaburkan pandangan pilot.
Pekan ini, kabut asap itu tercatat 10 kali lebih buruk daripada 'juara polusi' Beijing. Beberapa bagian New Delhi memiliki polusi sebanyak 40 kali lipat dari standar normal yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.
Lebih dari 6.000 sekolah telah diperintahkan untuk ditutup, dan hanya truk yang membawa barang-barang penting yang diizinkan masuk ke kota. Proyek konstruksi telah dihentikan. Rencana lain untuk mengurangi polusi adalah dengan menyiram air untuk mengatasi asap beracun.
Ada juga rencana untuk mengatur kendaraan pribadi hanya boleh beroperasi di jalan New Delhi secara genap dan ganjil.
Bahkan beberapa tokoh menyebut New Delhi, India, telah menjadi kamar gas.
WASHINGTON POST