TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Spanyol Alfonso Dastis berjanji tidak akan menahan para pemimpin Catalonia ketika pemerintah mencabut otonomi kawasan itu sesuai dengan Pasal 155 Konstitusi Negara.
Berbicara dengan televisi BBC dalam sebuah wawancara pada Ahad, 22 Oktober 2017, Dastis mengatakan pemerintah sama sekali tidak memiliki rencana menahan siapa pun ketika Spanyol membatalkan kepemimpinan Presiden Catalonia Carles Puigdemont dan pemerintahannya.
Baca: 450 ribu Warga Catalonia Unjuk Rasa Menentang Spanyol
Presiden Catalan Carles Puigdemont (tengah) bersama anggotanya saat berada di Istana Generalitat, Barcelona, 1 Oktober 2017. Catalan Goverment/Jordi Bedmar Pascual/Handout via REUTERS
Pembubaran pemerintahan otonomi Catalonia itu meliputi mengambil alih polisi regional serta televisi publik dan saluran radio. Menurut Dastis, rencana pemerintah Spanyol membubarkan otonomi Catalonia tersebut sesuai dengan konstitusi.
"Kami tidak akan menahan siapa pun," ujarnya.
Baca Juga:
Dalam wawancara denga wartawan BBC tersebut, Dastis menolak memberikan konfirmasi apakah Spanyol akan mengirimkan polisi nasional atau pasukan ke Catalonia guna mengamankan kawasan tersebut.
Baca: Tak Gubris Seruan Spanyol, Catalonia Tetap Ingin Merdeka
"Semuanya akan baik-baik saja karena berjalan sesuai dengan koridor hukum, kehidupan berjalan damai dan normal," ucapnya.
Polisi nasional Spanyol sempat bentrok dengan para pendukung referendum Catalonia yang digelar pada 1 Oktober 2017. Dalam bentrok tersebut, ratusan pendukung pemisahan wilayah dengan Spanyol mengalami luka-luka.
BLOOMBERG | CHOIRUL AMINUDDIN