TEMPO.CO, Jakarta - Referendum kemerdekaan Catalonia telah usai dengan mayoritas warga wilayah otonomi khusus itu ingin melepaskan diri dari Spanyol. Meskipun pemerintah Madrid telah berjanji untuk menghentikan pemungutan suara, namun hasil referendum berbicara lain, 90 persen suara memilih merdeka dari Spanyol.
Pertanyaan yang muncul, mengapa orang Catalan ingin merdeka dari Spanyol? Berikut penjelasannya.
Baca: Hasil Referendum: Catalonia Merdeka dari Spanyol
Aspek Sejarah
Dalam sejarahnya Catalonia adalah wilayah independen Semenanjung Iberia yang terletak di antara Spanyol dan Portugal, dengan bahasa, undang-undang dan kebiasaannya yang berbeda.
Saat perang Suksesi Spanyol pimpinan Raja Philip IV berakhir dengan kekalahan Valencia pada tahun 1707, di Catalonia pada tahun 1714, dan kepulauan terakhir pada tahun 1715, kemudian menghasilkan kelahiran Spanyol modern.
Raja-raja selanjutnya mencoba memberlakukan bahasa dan undang-undang Spanyol di wilayah tersebut. Namun di Catalonia terus terjadi pemberontakan untuk memisahkan diri dari Spanyol. Puncaknya ketika pada 1938, ketika diktator Spanyol, Jenderal Francisco Franco membantai 3.500 milisi separatis Catalonia. Selama kepemimpinan Franco upaya pemisahan diri Catalonia bisa teredam.
Baru pada saat 1977 ketika demokrasi kembali ke negara tersebut, Catalonia diberi otonomi khusus yang lebih luas. Hal itu semakin membuat kelompok separatis leluasa mengkampanyekan kemerdekaan.
Pada Juli 2010 upaya kemerdekaan semakin bulat ketika Mahkamah Konstitusi di Madrid mengesampingkan sebagian dari undang-undang otonomi tahun 2006, yang menyatakan bahwa tidak ada dasar hukum untuk mengakui Catalonia sebagai sebuah negara di Spanyol.
Baca: Catalonia, Bergabung dengan Spanyol, Ditekan Militer, dan Merdeka
Politik
Partai-partai yang dibentuk oleh kekuasaan di Madrid sangat tidak populer di Catalonia yang memiliki penduduk lebih dari 7 juta jiwa. Rakyat Catalonia merupakan pendukung setia partai kanan jauh, Convergence and Union (CiU), pimpinan Presiden Catalonia, Artur Mas.
Ekonomi
Wilayah Catalonia telah lama menjadi jantung industri Spanyol dan yang pertama untuk kekuatan maritim dan perdagangan barang seperti tekstil, keuangan, layanan dan perusahaan hi-tech.
Catalonia adalah salah satu daerah terkaya di Spanyol, menyumbang 18,8 persen GDP Spanyol, dibandingkan dengan 17,6 persen dari Madrid.
Dengan memisahkan diri akan menghasilkan produk domestik bruto sebesar US$ 314 miliar menurut perhitungan oleh OECD. Fakta ini akan menjadikan ekonomi Catalonia terbesar ke-34 di dunia dan membuatnya lebih besar dari Portugal atau Hong Kong.
PDB per kapita akan menjadi US$ 35.000 juga akan membuat Catalonia lebih kaya daripada Korea Selatan, Israel atau Italia.
Dan kontribusi Catalonia terhadap ekonomi Spanyol dua kali lipat dari Skotlandia ke Inggris.
Baca: Referendum Diserbu, Wali Kota Barcelona Minta PM Spanyol Mundur
Makanan dan sepak bola
Bukan hanya dalam politik, ekonomi dan bahasa yang menurut Catalonia sendiri berbeda. Mereka sangat bangga dengan makanan dan koki mereka, seperti Ferran Adria, dari El Bulli, dan Jordi Cruz, yang memenangkan bintang Michelin pertamanya pada usia 25 tahun. El Celler de Can Roca dinobatkan sebagai restoran terbaik di dunia untuk tahun 2013, dan berada di urutan kedua pada 2014.
Catalonia memiliki idola klub sepak boal sendiri yakni FC Barcelona, yang menjadi pesaing utama Real Madrid yang merepresentasikan penguasa Spanyol. Duel kedua klub yang disebut "El Clasico" merupakan sebuah peristiwa besar bagi kedua kota tersebut.
TELEGRAPH|GUARDIAN|YON DEMA