TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, memasukkan saudara perempuannya, Kim Yo Jong, sebagai anggota politbiro Partai Pekerja.
Kim Yo Jong, 28 tahun, menggantikan posisi bibi Kim Jong Un, Kim Kyong Hui, yang merupakan salah satu pembuat kebijakan kunci pada saat Kim Jong Il masih hidup.
Baca: Pada Akhir Pekan, Donald Trump Kembali Serang Kim Jong Un
“Ini menunjukkan bahwa posisi Kim Yo Jong lebih substantif dari yang diperkirakan sebelumnya. Ini menunjukkan konsolidasi kekuasaan keluarga Kim,” kata Michael Madden, seorang ahli Korea Utara asal Universitas Johns Hopkins, Ahad, 8 Oktober 2017.
Pergantian ini diumumkan pada pertemuan Komite Sentral Partai Pekerja pada Sabtu, 7 Oktober 2017.
Baca: Kim Jong Un Sebut Senjata Nuklir untuk Jaga Kedaulatan Negara
Sedangkan Menteri Luar Negeri, Ri Yong Ho, yang menyebut Donald Trump sebagai “Presiden Jahat” dalam pidato bombastis di Sidang Umum Perserikatan Bangsa Bangsa pada bulan lalu juga mendapat promosi.
Ri Yong Ho mendapat posisi dengan voting suara penuh sebagai anggota politbiro. “Ri sekarang bisa disebut sebagai salah satu pembuat kebijakan kunci Korea Utara,” kata dia.
Pada Januari, Kementerian Keuangan AS memasukkan nama Kim Yo Jong dan sejumlah pejabat Korea Utara dalam daftar hitam terkait pelanggaran berat hak asasi manusia.
Selain Kim Yo Jong, dua orang dekat Kim Jong Un juga mendapat promosi yaitu Kim Jong Sik, dan Ri Pyong Chol. Keduanya adalah pejabat yang menangani program pengembangan roket.
Sejumlah kader lainnya juga mendapatkan promosi menjadi anggota Komite Sentral. Kementerian Unifikasi Korea Selatan melihat rangkaian promosi ini sebagai upaya rezim Kim Jong Un untuk menguatkan posisi internal dalam menghadapi isolasi dunia internasional.
“Perombakan anggota besar-besaran ini menandakan Kim Jong Un menganggap kondisi saat ini sebagai hal serius. Ini berarti dia berupaya mencari terobosan dengan mempromosikan politisi dari generasi baru,” kata kementerian ini dalam pernyataannya.
Perombakan besar-besaran ini juga berlangsung ditengah tekanan AS, yang meminta Korea Utara segera menghentikan pengembangan senjata nuklirnya.
Presiden AS, Donald Trump, mengatakan pada Ahad pagi bahwa hanya ada satu cara untuk menangani Korea Utara. “Anda semua akan segera tahu sebentar lagi,” kata dia kepada wartawan. Trump menjuluki Kim Jong Un sebagai manusia roket cilik.
REUTERS