Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Reporter

Minggu, 27 Agustus 2017 21:01 WIB

Mantan PM Thailand, Yingluck Shinawatra, tersenyum saat menerima media asing di rumahnya di Bangkok, Thailand, 12 Februari 2016. Menurut pengamat, Yingluck dan keluarga Shinawatra akan terlibat pada kampanye Pemilu 2017. REUTERS/Jorge Silva

TEMPO.CO, Bangkok- Setelah dikabarkan lari ke Singapura, Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Dubai, negara tempat abangnya Thaksin Shinawatra tinggal sebagai eksil atau pelarian politik, setelah menolak putusan pengadilan korupsi yang menjebloskannya ke penjara tahun 2008.

Seorang sumber di Partai Puea Thai, partai yang mengusung Yingluck sebagai perdana menteri Thailand saat itu, mengungkapkan, Yingluck lebih dulu ke Kamboja lalu terbang ke Singapura untuk tujuan akhir, Dubai.

Baca: Mangkir Dengarkan Vonis, Yingluck Terancam Ditangkap

Yingluck memilih lari ke Dubai sehari setelah absen dari pengadilan yang akan membacakan vonis atas perkara dugaan korupsi subsidi beras pada hari Jumat, 25 Agustus 2017.

"Kami mendengar dia ke Kamboja dan dari Singapura terbang ke Dubai. Dia telah tiba dalam keadaan selamat dan di sana sekarang," kata politisi partai Pue Thai yang menolak disebut namanya seperti dikutip dari Channel News Asia, 26 Agustus 2017.

Soal Yingluck kabur ke Dubai via Singapura, Kepala Deputi Kepolisian Thailand, Jenderal Srivara Rangsibrahmanakul mengatakan polisi tidak memiliki jejak tentang Yingluck yang meninggalkan Thailand.

Baca: Yingluck, Bertaruh Nyawa Demi Sang Kakak

Sementara Reuters yang berusaha menemui Thaksin di rumah ekslusifnya di Emirates Hills, Dubai dicegat oleh penjaga keamanan rumah. Juru bicara Thaksin tidak memberikan penjelasan.

"Saya tahu kebanyakan orang senang Yingluck meninggalkan negara ini. Mulai sekarang kelompok Kaus Merah akan melakukan sedikit aktivitas karena tekanan militer," ujar seorang pemimpin kelompok Kaus Merah yang menolak namanya disebut demi keselamatannya.

Sekitar 3.000 orang pendukung Yingluck berkumpul di halaman pengadilan di Bangkok pada hari Jumat, 25 Agustus 2017 untuk mendengarkan vonis hakim. Namun Yingluck tidak kunjung muncul dalam persidangan.

Baca: Junta Izinkan Yingluck Bertemu Thaksin di Prancis

Pengadilan kemudian membacakan pernyataan dari Yingluck bahwa dia menderita sakit di telinganya sehingga tidak bisa hadir di persidangan. Namun hakim menolak alasan itu dan tetap membacakan putusannya pada 27 September mendatang. Pengadilan kemudian mengeluarkan perintah penangkapan Yingluck.

Yingluck yang digulingkan dari kursi perdana menteri tahun 2014, menghadapi ancaman hukuman penjara 10 tahun jika terbukti bersalah melakukan korupsi dalam skema subsidi beras.

Sementara eks menteri keuangan di pemerintahan Yingluck Shinawatra dihukum penjara selama 42 tahun untuk perkara yang sama, korupsi program subsidi beras.

REUTERS | CHANNEL NEWS ASIA | MARIA RITA

Berita terkait

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.

Baca Selengkapnya

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.

Baca Selengkapnya

Interpol Diminta Tangkap Yingluck yang Kabur ke Inggris

6 Oktober 2017

Interpol Diminta Tangkap Yingluck yang Kabur ke Inggris

Interpol diminta bantuan polisi Thailand untuk menangkap eks Perdana Menteri, Yingluck Shinawatra yang kabur ke di Inggris.

Baca Selengkapnya

Junta Thailand Buru Eks Perdana Menteri Yingluck ke Dubai

29 September 2017

Junta Thailand Buru Eks Perdana Menteri Yingluck ke Dubai

Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha mengatakan Yingluck Shinawatra, perdana menteri yang digulingkan junta militer, tinggal di Dubai.

Baca Selengkapnya

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.

Baca Selengkapnya

Tinggalkan Putranya di Bangkok, Yingluck Cari Suaka ke Inggris

29 Agustus 2017

Tinggalkan Putranya di Bangkok, Yingluck Cari Suaka ke Inggris

Sumber dari Partai Pheu Thai mengatakan bahwa Yingluck meninggalkan anak laki-lakinya yang berusia 15 tahun di Thailand setelah terbang ke Dubai

Baca Selengkapnya

Eks PM Thailand Yingluck Kabur ke Singapura Menjelang Vonis

25 Agustus 2017

Eks PM Thailand Yingluck Kabur ke Singapura Menjelang Vonis

Eks PM Thailand, Yingluck Shinawatra kabur ke Singapura setelah mangkir di sidang perkara korupsi subsidi beras.

Baca Selengkapnya

Mangkir Dengarkan Vonis, Yingluck Terancam Ditangkap

25 Agustus 2017

Mangkir Dengarkan Vonis, Yingluck Terancam Ditangkap

Mahkamah Agung Thailand mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Yingluck Shinawatra, setelah ia mangkir dari sidang pembacaan vonis

Baca Selengkapnya

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat

Baca Selengkapnya

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.

Baca Selengkapnya