Dipicu Bentrok Virginia, Trump Bubarkan 2 Badan Penasehatnya

Reporter

Kamis, 17 Agustus 2017 13:43 WIB

Pengunjuk rasa melawan rasisme berbaris melalui Oakland, California, Sabtu, 12 Agustus 2017. Demonstran berkumpul untuk mengecam rasisme setelah terjadi kekerasan mematikan yang meletus pada demonstrasi nasionalis kulit putih di Virginia. AP/Noah Berger

TEMPO.CO, Washington- Presiden Donald Trump membubarkan 2 badan penasehat bisnis setelah sejumlah CEO menyatakan mundur dipicu bentrokan berdarah di Charlottsville, Virginia. Trump dikritik ambigu dalam menyikapi kelompok supremasi kulit putih dalam bentrokan itu.

"Saya mengakhiri keduanya, lebih baik daripada menekan para pebisnis di Dewan Manufaktur dan Forum Kebijakan dan Strategi. Terimakasih untuk anda semua," cuit Trump seperti dikutip dari Rediff.com, 17 Agustus 2017.

Baca: 3 Tewas dalam Bentrokan Pawai Supremasi Kulit Putih di Amerika

Trump mendirikan Dewan Penasehat Manufaktur pada Januari lalu, setelah pelantikannya sebagai presiden Amerika Serikat. Sementara, Forum Kebijakan dan Strategi yang beranggotakan 11 orang dibentuk pada Desember lalu, saat dirinya terpilih sebagai presiden.

Sebanyak 11 CEO yang duduk di dua badan itu memutuskan mundur setelah Trump dihujani kritik atas responsnya yang dianggap tidak tegas kepada kelompok supremasi kulit putih dalam bentrokan berdarah di Charlottsville, Virginia pada Sabtu pekan lalu. Bentrokan berlatar fasisme dan rasialisme ini menewaskan 3 orang dan melukai puluhan orang.

Baca: Cuitan Obama Soal Bentrok di Virginia Pecahkan Rekor Twitter

CEO yang mundur itu di antaranya Kenneth Frazier dari Merck, Brian Krzanich dari Intel, Kevin Plank dari Under Armour, dan Richard Trumka sebagai Ketua Federasi Buruh Amerika dan Kongres Lembaga Industri.

"Rasis dan pembunuhan yang terjadi di Charlotsville secara tegas harus dicela dan secara moral tidak setara dengan apapun juga," kta Campbell Soup, CEO Denise Morrison sebelum mengumumkan pengunduran dirinya.

Baca: Patung Jenderal Ini Jadi Pemicu Bentrok Rasis di Virginia

Beberapa jam sebelum Trump membubarkan kedua badan penasehat presiden, sejumlah anggota Forum Kebijakan dan Strategi membuat pernyataan bersama yang menegaskan, sikap tidak toleran, rasis, dan kekerasan sama sekali tidak boleh hidup di Amerika. Sikap tidak toleran, rasis, dan kekerasan merupakan penghinaan terhadap nilai-nilai utama masyarakat Amerika.

Setelah itu, muncul kabar yang menyatakan jumlah CEO yang mundur dari 2 badan penasehat itu akan bertambah. Dan Donald Trump sepertinya sudah membaca kabar itu, sehingga ia membubarkannya.

REDIFF.COM | MARIA RITA

Berita terkait

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

2 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

3 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

12 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

18 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

23 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

29 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

32 hari lalu

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

34 hari lalu

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

35 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

35 hari lalu

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

Pada pemilihan Presiden AS, Joe Biden akan tanding ulang dengan Donald Trump. Bagaimana sistem pemilu di Amerika Serikat?

Baca Selengkapnya