Digerogoti Kutu Laut, Kondisi Remaja Australia Membaik

Reporter

Kamis, 10 Agustus 2017 14:15 WIB

Sam Kanizay dirawat di Rumah Sakit Melbourne setelah mendapat gigitan dari kutu laut di sebuah teluk setempat. news.com.au

TEMPO.CO, Jakarta -Melbourne—Kondisi Sam Kanizay, remaja laki-laki berusia 16 tahun asal Australia, yang digerogoti oleh makhluk mirip kutu laut, dilaporkan mulai membaik.

Ayah Sam, Jarrod Kanizay, mengatakan anaknya masih merasakan sedikit kesakitan, namun mulai pulih.

“Sam itu anak yang positif dan dia masih punya semangat yang tinggi. Saat dia pulang dari pantai kemarin dia hanya bilang ‘liat apa yang terjadi di kakiku’,” kata Jarrod.

“Namun dia sangat senang dan positif selama proses penyembuhan. Dia sehat dan kami mengharapkan pulih 100 persen,” Jarrod menambahkan.

Kutu laut yang menyerang Sam teridentifikasi sebagai lysianassaid amphipod. Serangan kutu ini menyebabkan kaki Sam memiliki ratusan lubang kecil.


Baca: Cerita 3 Warga Australia yang Jadi Korban Serangan Kutu Laut

Ahli biologi kelautan Dr Genefor Walker-Smith menjelaskan bahwa kutu laut tersebut tidak berbisa. “Dia hanya menusuk ke kulitnya dan jadi berdarah,” katanya.

Dr. Genefor berasumsi bahwa makhluk tersebut memiliki kandungan zat kimia yang menyebabkan darah korban menjadi tidak tergumpal.

“Jadi mirip seperti lintah ketika gigit kulit dan jadinya berdarah terus dan berhenti menggumpal,” ujarnya.

Setelah kutu laut tersebut menyerangnya, keluarga Sam membawanya ke rumah sakit dan menyadari bahwa darahnya terus mengalir.

“Butuh waktu yang cukup lama untuk membersihkan darahnya, tapi darahnya kembali lumayan cepat,” kata Sam.

Ahli-ahli biologi menyatakan bahwa ada beberapa asumsi mengapa penyerangan tersebut terjadi. Pertama, air yang dingin menyebabkan Sam tidak menyadari bahwa dia sedang digigit.

Richard Reina, ahli biologi kelautan di Universitas Monash menjelaskan bahwa angin yang kuat dapat menghasilkan akumulasi kutu-kutu tersebut di laut.

“Mungkin angin yang kuat mendorong makluk tersebut ke dekat daratan dan mereka terakumulasi disitu dimana Sam sedang berenang,” kata Richard.

Kebanyakan dari ahli biologi juga menjelaskan bahwa penyerangan tersebut sangat aneh dan jarang sekali terjadi. Mereka juga telah memberitahukan kepada publik bahwa sudah aman untuk kembali ke pantai Australia.

“Situasinya aneh dan jarang jadi orang tidak perlu khawatir. Kutu laut itu lumayan kecil dan pemakan bangkai. Sam sedang berdiri diam di situ sehingga memberikan peluang untuk mereka,” katanya.

ABC.NET.AU | TELEGRAPH | THE STAR | PUTRI THALIAH





Advertising
Advertising





Berita terkait

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

2 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

4 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

5 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

5 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

5 hari lalu

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

Kemendag mendorong ekspor buah sebagai implementasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

Baca Selengkapnya

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

6 hari lalu

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

Berikut fakta-fakta soal kasus penusukan di Mall Bondi Sidney pekan lalu yang menghebohkan Australia.

Baca Selengkapnya

Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

6 hari lalu

Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

Tony Vidmar mengaku tersingkirnya Timnas Australia U-23 di Piala Asia U-23 2024 tak akan mengganggu prospek jangka panjang para pemain.

Baca Selengkapnya

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

6 hari lalu

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

Setelah serangan penusukan yang merenggut 6 orang, ratusan orang berkumpul untuk mengenang para korban dengan menyalakan lilin dan menyanyikan himne

Baca Selengkapnya

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

6 hari lalu

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

Pemilik media sosial X Elon Musk menolak untuk menghapus konten media sosial tentang insiden penikaman uskup di Sydney, menentang perintah komisaris sensor Australia.

Baca Selengkapnya

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

6 hari lalu

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK

Baca Selengkapnya