Bunuh dan Perkosa Bocah 3 Tahun, Pria Amerika Dieksekusi

Reporter

Kamis, 27 Juli 2017 14:10 WIB

Ilustrasi ranjang tempat napi menerima hukuman suntik mati. Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta — Otoritas Negara Bagian Ohio, Amerika Serikat, mengeksekusi mati seorang terpidana pemerkosa dan pembunuh anak.

Ini merupakan eksekusi mati pertama yang dilakukan di Ohio sejak moratorium hukuman mati di negara bagian itu tiga tahun lalu.

Seperti dilansir Daily Mail, Kamis, 27 Juli 2017, Departemen Lembaga Pemasyarakatan Ohio menyatakan terpidana Ronald Phillips meninggal setelah disuntik mati pada Rabu waktu setempat.

Baca: Di Arkansas, Eksekusi Mati Dilarang jika Tak Dihadiri Saksi

Pria berusia 43 tahun itu dinyatakan meninggal pada pukul 10.43 waktu setempat setelah proses eksekusi mati yang berlangsung 12 menit.

Phillips masih berumur 19 tahun pada 1993 ketika dia dinyatakan bersalah atas pemerkosaan dan pembunuhan, Sheila Marie Evans, 3 tahun, yang merupakan putri kekasihnya saat itu.

Phillips memukuli dan menghantamkan tubuh bocah malang itu ke tembok setelah memperkosanya. Gadis cilik malang itu pun tewas dalam kondisi mengenaskan.

Sebelum disuntik mati, Phillips menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga korban.

"Untuk keluarga Evans, saya minta maaf kalian harus hidup begitu lama dengan perbuatan jahat saya. Sepanjang tahun-tahun tersebut, saya berdoa agar kalian memaafkan saya dan mengampuni saya," kata Phillips dalam pernyataannya.

Baca: Beredar Video Pasukan Libya Eksekusi Massal Milisi ISIS

"Sheila Marie tidak pantas menerima apa yang telah saya lakukan kepadanya. Saya tahu dia telah bersama Tuhan dan dia tak lagi menderita. Saya minta maaf untuk masing-masing dari kalian yang telah hidup dengan penderitaan ini selama bertahun-tahun.”

Namun keluarga korban yang telah menanti eksekusi ini selama dua dekade lebih, menolak memaafkannya.

“Tuhan mengampuninya, tapi maaf, saya tidak bisa,” ujar Donna Hudson, bibi korban.

Saat menerima suntikan mati, Phillips tampak tenang dan berbicara dengan para petugas penjara yang menemani saat-saat terakhirnya.

Malam sebelum eksekusi mati, dia memesan hidangan makan malam terakhir, yakni pizza keju ukuran besar, sebotol minuman Pepsi ukuran 2 liter, dan kue strawberry cheesecake, serta jus anggur.

Menurut para wartawan di lokasi, menjelang saat-saat terakhir sebelum eksekusi, Phillips banyak menghabiskan waktu dengan berdoa dan berbicara dengan para penasihat spiritual.

WASHINGTON POST | DAILY MAIL | SITA PLANASARI AQUADINI

Berita terkait

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

1 jam lalu

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.

Baca Selengkapnya

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

5 jam lalu

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

7 jam lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

8 jam lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

17 jam lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

18 jam lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

19 jam lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

21 jam lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

1 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya