TEMPO.CO, Jakarta - Video yang menayangkan eksekusi massal milisi ISIS di Libya beredar di media sosial dan media internasional. Dalam tayangan video di Daily Mail, 24 Juli 2017 tampak 18 milisi ISIS mengenakan baju oranye dan kepala ditutup dengan kain hitam.
Mereka berbaris empat dalam posisi jongkong dan kedua tangan ditaruh ke arah belakang. Di belakang masing-masing milisi tampak tentara Libya dengan penutup wajah memegang senjata semi otomatis. Mereka menembak 18 milisi ISIS itu dari arah belakang.
Baca: Begini Cerita Tentara Irak Buru Milisi ISIS Pembunuh Ayahnya
Eksekusi massal itu dilakukan di tengah ketegangan antara milisi ISIS dengan pasukan bersenjata Libya di Benghazi bertepatan dengan pernyataan Pemimpin Angkatan Bersenjata Nasional Libya, Khalifa Haftar tentang kemenangan tentara Libya di Benghazi.
Siapa yang memerintahkan eksekusi 18 milisi ISIS? Media setempat, Libyan Express dan Libyan Observer menyebut Komandan Pasukan Operasi Martabat, Mahmoud Al-Werfalli, anak buah Haftar.
Video itu bertanggal 17 Juli 2017 yang artinya pembunuhan massal milisi ISIS dilakukan beberapa hari setelah juru bicara Dewan HAM PBB, Liz Throssell meminta Angkatan Bersenjata Libya yang menguasai wilayah timur negara itu untuk menyelidiki terjadinya eksekusi terhadap para tahanan.
Baca:Irak Pastikan Pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi Masih Hidup
"Laporan menyatakan keterlibatan Pasukan Khusus, satu unit dalam Angkatan Bersenjata Libya, dalam melakukan penyiksaan terhadap thanan dan mengeksekusi sedikitnya 10 laki-laki yang ditangkap," kta Throssell.
Angkatan Bersenjata Libya belum menanggapi atas beredarnya video sadis eksekusi massal 18 milisi ISIS yang diduga berlangsung di Benghazi.
DAILY MAIL | MARIA RITA