Presiden Filipina Rodrigo Duterte melihat ratusan senjata yang berhasil disita oleh militer Filipina selama bentrokan di Marawi, 20 Juli 2017. Kunjungan Duterte ini didampingi sejumlah menteri. Ace Morandante/Presidential Photographers Division, Malacanang Palace via AP
TEMPO.CO, Manila - Australia akan mengirimkan pasukan ke Filipina guna membantu pasukan negeri itu menghadapi militan ISIS yang berada di salah satu pulau di selatan.
News Corp dalam laporannya mengatakan, militer Australia itu akan dikirimkan ke Kota Marawi untuk membantu melatih pasukan anti-teroris Filipina yang sedang berperang melawan militan ISIS selama tiga bulan ini.
ISIS, seperti dilaporkan sejumlah media, menguasai kota di selatan Filipina tersebut pada Mei 2017. Dalam pertempuran di kota itu, setidaknya 550 orang tewas termasuk 420 orang yang dituding sebagai teroris.
Para militan ISIS tersebut berada di Pulau Mindanao merencanakan untuk membangun sebuah pemerintahan baru yang mereka sebut dengan kekhalifahan.
Mengenai kehadiran tentara Filipina, beberapa laporan media menyebutkan bahwa kedatangan mereka tanpa mengantongi izin resmi dari pemerintah Filipina. Namun Departemen Pertahanan dan Pasukan Pertahanan Australia mengaku sepakat melakukan kerja sama.
"Menteri Pertahanan Australia Marise Payne mengutuk berbagai serangan yang dilancarkan ISIS di Marawi, FIlipina," tulis Daily Telegraph.
