Masjid Al Aqsa: Warga Palestina Bentrok dengan Polisi Israel

Reporter

Jumat, 21 Juli 2017 20:01 WIB

Puluhan warga Palestina melakukan salat Isya di luar gerbang masjid Al Aqsa di Yerusalem, 18 Juli 2017. Warga REUTERS/Ammar Awad

TEMPO.CO, Yerusalem—Bentrokan antara ribuan warga Palestina dan polisi Israel pecah setelah massa berunjuk rasa memprotes pemasangan alat pendeteksi logam di pintu masuk ke kompleks Masjid Al Aqsa, di Kota Tua Yerusalem, hari ini.

Seperti dilansir Yahoo News, Jumat 21 Juli 2017,sejumlah orang dilaporkan terluka setelah polisi membubarkan demonstran dengan semprotan air berbau dan gas air mata. Aksi ini dibalas oleh warga Palestina dengan lemparan batu.


Demonstrasi ribuan warga Palestina ini untuk memprotes keputusan kabinet Israel yang pada Kamis malam berkukuh mempertahankan alat pendeteksi logam meski kini hanya digunakan untuk orang-orang yang dicurigai.

Sebelumnya Waqf, yayasan yang menjalankan operasional Al Aqsa, menyerukan seluruh masjid di Yerusalem agar menutup diri sehingga seluruh warga Muslim Palestina menggelar salat Jumat di Al Aqsa.


Baca: Israel Larang Pria di Bawah 50 Tahun Salat di Masjid Al-Aqsa

Sedikitnya 30.000 polisi Israel dikerahkan di sekitar kawasan Al Aqsa dekat Gerbang Singa tempat ratusan umat Muslim berkumpul untuk melaksanakan salat Subuh pada Jumat pagi.

Ketegangan semakin meningkat setelah polisi Israel membuat aturan kontroversial yang melarang pria berusia di bawah 50 tahun untuk menunaikan salat Jumat di kawasan Masjid Al Aqsa.

Bentrokan antara warga Palestina dan polisi Israel pun pecah di Gerbang Singa menjelang salat Jumat.

Keputusan kabinet Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sejatinya menuai kritik dari badan keamanan Israel sendiri, the Shin Bet.

Seperti dilansir Haaretz pada Rabu lalu, badan keamanan Israel itu menilai bentrokan akibat pemasangan alat pendeteksi logam ini tak sebanding dengan rasa aman yang ingin dibangun negara Zionis itu di wilayah pendudukan Yerusalem.

Bulan Sabit Palestina melaporkan sedikitnya 113 warga Palestina terluka dalam bentrokan di Yerusalem Timur dan Tepi Barat pada Kamis malam. Sementara seorang remaja dilaporkan tewas ditembak penduduk ilegal yahudi dalam bentrok di pemukiman Ras al-Amoud, Yerusalem Timur.

Ketegangan di kawasan Masjid Al-Aqsa meningkat setelah polisi Israel meletakkan alat pendeteksi logam di pintu masuk ke kompleks masjid yang juga dikenal sebagai Haram al-Sharif dan dikenal orang Yahudi sebagai Bukit Bait Suci. Detektor logam diletakkan di pintu masuk masjid menyusul sebuah serangan terjadi yang menewaskan 2 polisi Israel.


Baca: Polisi Israel Tembak Imam Masjid Al Aqsa Seusai Salat Isya

Penutupan dan pengamanan ekstra ketat diberlakukan di kawasan Masjid Al-Aqsa setelah aksi penembakan yang menewaskan 2 polisi Israel oleh tiga orang Arab pada Jumat pekan lalu. Ketiga pelaku serangan akhirnya ditembak mati di pekarangan masjid tersebut.

Israel sempat menutup Kompleks Masjid Al-Aqsa untuk salat Jumat. Penutupan masjid ini menandai untuk pertama kali sejak 1969 umat Islam dihalangi menunaikan shalat Jumat di Masjid Al-Aqsa.

Hal itulah yang memicu kemarahan dari umat Islam yang mencapai puncaknya dengan ditangkapnya Mufti Agung Masjid setempat, Muhammad Ahmad Hussein.

Setelah adanya demonstrasi massa dan protes oleh otoritas agama Islam, akhirnya tempat tersebut dibuka kembali secara bertahap. Namun warga Palestina masih marah karena Israel memasang alat pendeteksi logam di pintu masuk Masjid Al-Aqsa.

Warga Palestina khususnya petinggi Masjid Al Aqsa menolak untuk salat di dalam setelah masjid dipasangi detektor logam dan kamera pengawas jarak dekat.

MAAN NEWS | YAHOO NEWS | BBC | SITA PLANASARI AQUADINI



Advertising
Advertising



Berita terkait

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

26 menit lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

6 jam lalu

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

6 jam lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB Serukan Dunia Cegah Israel Jalani Operasi Militer di Rafah

9 jam lalu

Sekjen PBB Serukan Dunia Cegah Israel Jalani Operasi Militer di Rafah

Sekjen PBB Antonio Guterres menyeru kepada "mereka yang memiliki pengaruh atas Israel" untuk mencegah jatuhnya korban sipil di Rafah

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

12 jam lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

1 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

1 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

Israel Rencanakan Pos Pemeriksaan Cegah Pria Palestina Lari dari Rafah

1 hari lalu

Israel Rencanakan Pos Pemeriksaan Cegah Pria Palestina Lari dari Rafah

Israel sedang membangun 'jaringan kompleks' pos pemeriksaan untuk mencegah pria Palestina 'usia militer' melarikan diri dari serangan Rafah

Baca Selengkapnya

AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

1 hari lalu

AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

Deplu Amerika Serikat telah menetapkan 5 unit keamanan Israel melakukan pelanggaran berat HAM sebelum pecah perang di Gaza

Baca Selengkapnya

Jaksa ICC Wawancarai Staf Dua Rumah Sakit Gaza soal Kejahatan Perang Israel

1 hari lalu

Jaksa ICC Wawancarai Staf Dua Rumah Sakit Gaza soal Kejahatan Perang Israel

Jaksa dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dilaporkan telah mewawancarai staf dari dua rumah sakit terbesar di Gaza

Baca Selengkapnya