Australia Libatkan Militer untuk Melawan Terorisme

Reporter

Senin, 17 Juli 2017 13:30 WIB

PM Australia, Malcolm Turnbull. AP/Andrew Taylor

TEMPO.CO,Canberra—Australia akan memberi kewenangan kepada militer untuk turut melawan terorisme bersama aparat kepolisian.

Seperti dilansir Sydney Morning Herald, Senin 17 Juli 2017, kewenangan tersebut dicantumkan dalam rancangan perubahan undang-undang keamanan nasional negara tersebut.

Perubahan terhadap undang-undang keamanan sudah disetujui kabinet dan komite keamanan nasional.

Perdana Menteri Malcolm Turnbull dan Menteri Pertahanan Marise Payne dijadwalkan akan mengumumkan perubahan tersebut hari ini.



Baca: Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

"Hal utama yang kita butuhkan adalah yang cara paling fleksibel membenahi aturan karena ancaman itu berubah sangat signifikan," kata Menteri Kehakiman Michael seperti dikutip Reuters.

Berdasarkan perubahan undang-undang yang diusulkan Pemerintah Australia, maka negara bagian dan pemerintah federal dapat meminta bantuan militer menanggapi insiden melebihi kemampuan kepolisian.

"Kita ingin memastikan kita bekerja sama dengan polisi, jadi apapun aset yang dimiliki Persemakmuran, termasuk kemampuan pertahanan sedang digunakan," kata Keenan.

Undang-undang yang baru mengatur bahwa polisi negara bagian tetap akan menjadi pihak pertama yang merespons insiden terorisme di dalam negeri.

Namun, nantinya militer diizinkan untuk mendukung polisi. Bahkan, pasukan elite militer memiliki kewenangan penuh untuk menembak dan membunuh teroris. Militer juga berhak menangkap terduga teroris di tempat kejadian.

Peristiwa pengepungan Kafe Lindt yang mematikan pada 2014 di Sydney memicu peninjauan ulang atas ketentuan terhadap kewenangan militer yang diatur dalam undang-undang pertahanan Australia.



Baca: Aksi Heroik Manajer Kafe Saat Teror Australia

Sebelumnya, undang-undang tersebut dinilai menjadi salah satu hambatan hukum dan administratif terkait kewenangan militer untuk merespons serangan teroris secara cepat.

Perubahan ini adalah yang pertama terkait kontribusi pertahanan atau militer terhadap upaya kontra-terorisme di dalam negeri dalam lebih dari satu dekade.

"Kita harus terus-menerus meninjau dan memperbarui tanggapan kita terhadap ancaman terorisme," tutur Perdana Menteri Turnbull.

Undang-undang yang baru juga mengatur bahwa tentara bisa melatih polisi di negara bagian dan teritorial tertentu.

Militer Australia memiliki dua pasukan serangan taktis: di Sydney dan Perth. Pasukan ini selalu bersiaga untuk menangani serangan teroris.

Pada insiden di Kafe Lindt, tentara Australia sebetulnya siap untuk dilibatkan. Namun, otoritas menyatakan, tentara tak perlu dilibatkan lantaran ada sesuatu hal dalam aturan yang belum terpenuhi.

SYDNEY MORNING HERALD | REUTERS | ABC | SITA PLANASARI AQUADINI


Advertising
Advertising








Berita terkait

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

3 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

5 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

5 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

6 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

6 hari lalu

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

Kemendag mendorong ekspor buah sebagai implementasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

Baca Selengkapnya

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

6 hari lalu

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

Berikut fakta-fakta soal kasus penusukan di Mall Bondi Sidney pekan lalu yang menghebohkan Australia.

Baca Selengkapnya

Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

7 hari lalu

Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

Tony Vidmar mengaku tersingkirnya Timnas Australia U-23 di Piala Asia U-23 2024 tak akan mengganggu prospek jangka panjang para pemain.

Baca Selengkapnya

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

7 hari lalu

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

Setelah serangan penusukan yang merenggut 6 orang, ratusan orang berkumpul untuk mengenang para korban dengan menyalakan lilin dan menyanyikan himne

Baca Selengkapnya

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

7 hari lalu

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

Pemilik media sosial X Elon Musk menolak untuk menghapus konten media sosial tentang insiden penikaman uskup di Sydney, menentang perintah komisaris sensor Australia.

Baca Selengkapnya

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

7 hari lalu

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK

Baca Selengkapnya