Singapura Pertama Kali Menahan Wanita Pendukung ISIS

Reporter

Selasa, 13 Juni 2017 07:46 WIB

Syaikhah Izzah Zahrah Al Ansari. channelnewsasia.com

TEMPO.CO, Singapura -Singapura untuk pertama kalinya menahan warganya seorang wanita karena terlibat radikalisme dan pendukung ISIS. Menurut Kementerian Dalam Negeri Singapura wanita bernama Syaikkhah Izzah Zahrah Al Ansari, 22 tahun, dijerat pelanggaran Undang-undang Keamanan Internal atau ISA.

"Dia mulai percaya bahwa ISIS mewakili spirit Islam yang benar. Radikalisasinya semakin mendalam," ujar pernyataan Kementerian Dalam Negeri Singapura sebagaimana dikutip dari Channel News Asia, Senin, 12 Juni 2017.

Baca: Berperan dalam Sinetron Anti-ISIS, Aktris Kuwait Diancam Dibunuh

Aparat Singapura menemukan informasi Izzah mulai aktif melakukan propaganda tentang ISIS pada tahun 2013. Setahun kemudian, ia aktif mengunggah dan membagikan informasi tentang ISIS secara online di media sosial.

Beberapa kali akun media sosialnya ditutup, namun Izzah kembali membuat akun baru untuk mengkampanyekan ISIS dari Singapura.

Namun, Izzah tidak ditemukan berniat melakukan serangan atau teror di Singapura. Wanita yang bekerja sebagai perawat bayi dalam program prasekolah di Yayasan Komunitas PAP atau PCF lebih fokus untuk pergi ke Suriah bersama anaknya.



Baca: Europol: ISIS Tengah Bangun Media Sosial Sendiri

"Dia sejak 2015 mencari seorang milisi atau pendukung ISIS untuk menikah dan tinggal bersama dirinya dan anaknya di Suriah," ujar Kementerian Dalam Negeri Singapura dalam pernyataan persnya.

Izzah juga menyatakan kesiapannya untuk mengikuti pelatihan militer dan terlibat dalam kombatan untuk membela ISIS.

Orang tua Izzah, menurut pernyataan pers Kementerian Dalam Negeri Singapura, mengetahui unggahan radikal tentang ISIS yang dilakukan anaknya di media sosial sejak 2015. Namun mereka tidak melaporkannya kepada aparat keamanan Singapura. Padahal warga Singapura telah diingatkan untuk memberitahukan segera ke aparat keamanan jika mengetahui ada yang disangka terlibat radikalisasi atau berencana melakukan aksi teror.
CHANNEL NEWS ASIA | MARIA RITA

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

7 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

26 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

27 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

35 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

36 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

38 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

38 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

38 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

39 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

39 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya