Dunia Kecam Keputusan Trump Tarik AS dari Perjanjian Iklim Paris

Reporter

Jumat, 2 Juni 2017 09:42 WIB

Presiden AS Donald Trump mengumumkan keputusannya bahwa Amerika Serikat akan menarik diri dari Perjanjian Iklim Paris, di Taman Mawar Gedung Putih di Washington, AS, 1 Juni 2017. REUTERS/Joshua Roberts

TEMPO.CO, Paris—Para pemimpin dunia mengecam keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menarik AS dari perjanjian iklim Paris 2015.

Prancis, Jerman dan Italia mengeluarkan pernyataan bersama yang menolak perundingan ulang terhadap kesepakatan tersebut, seperti yang diinginkan Trump.

"Kami menganggap kesepakatan di Paris pada Desember 2015 tidak dapat diubah. Kami sangat yakin bahwa kesepakatan itu dapat dirundingkan ulang, karena ini adalah instrumen penting bagi planet, masyarakat dan ekonomi kita," demikian isi pernyataan bersama tiga nergara tersebut seperti dilansir BBC, Jumat 2 Juni 2017.

Baca: Donald Trump Umumkan AS Mundur dari Perjanjian Perubahan Iklim

Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam pidato televisi menyatakan Trump membuat keputusan demi kepentingan negaranya tetapi menjadi kesalahan untuk masa depan Bumi.

"Amerika Serikat sudah tidak peduli lagi dengan dunia ini," ujar Macron.

Trump mengumumkan bahwa Amerikat Serikat mundur dari kesepakatan iklim Paris 2015.

Trump berdalih kesepakatan Paris sebagai perjanjian yang ditujukan untuk memincangkan, merugikan, dan memiskinkan Amerika Serikat.

Dia mendesak langkah untuk merundingkan kesepakatan baru yang 'adil' yang tidak merugikan dunia usaha dan pekerja AS akan dimulai.

Dia berpendapat kesepakatan akan menyebabkan kehilangan Produk Domestik Bruto sebesar US$3 triliun dan 6,5 juta lapangan kerja, sementara pesaing seperti Cina dan India mendapat perlakuan yang lebih baik.

Baca: Angela Merkel Marah atas Sikap Donald Trump Soal Perubahan Iklim

Selain dikritik Prancis, Jerman dan Italia, keputusan Trump juga dikritik oleh Kanada. Menteri Lingkungan Hidup Catherine McKenna menyatakan Kanada "sangat kecewa" atas keputusan Presiden Trump.

Di London, Perdana Menteri Inggris, Theresa May mengungkapkan kekecewaannya dan mengatakan kepada Trump bahwa kesepakatan Paris untuk melindungi "kemakmuran dan keamanan generasi mendatang".

Pemimpin Skandinavia seperti Swedia, Finlandia, Denmark, Norwegia, serta Islandia juga mengutuk langkah AS mundur dari kesepakatan tersebut.

Dari dalam negeri AS, keputusan Trump juga menimbulkan gelombang protes. Mantan Presiden AS, Barack Obama, yang terlibat langsung di balik kesepakatan Paris, langsung melontarkan kritik dan menuduh administrasi Trump "menolak masa depan".

Politisi Partai Demokrat Chuck Schumer menyebut keputusan tersebut sebagai "salah satu langkah kebijakan terburuk yang dibuat pada abad ke-21, karena akan mengakibatkan bencana pada ekonomi kita, lingkungan kita dan posisi geopolitik kita".

Tetapi pimpinan Kongres dari Partai Republik dan kalangan industri batubara AS mendukung langkah Trump.

Sementara, Juru bicara PBB mengatakan bahwa keputusan AS itu menimbulkan "kekecewaan bagi upaya dunia mengurangi emisi gas rumah kaca dan mempromosikan keamanan global".

Pengusaha teknologi Elon Musk memastikan dia telah meninggalkan posisinya sebagai penasihat administrasi Presiden Trump sebagai protes atas keputusannya.

Baca: Elon Musk Tinggalkan Trump Jika AS Keluar dari Kesepakatan Paris

Amerika Serikat menyumbang sekitar 15% emisi karbon global namun juga merupakan sumber keuangan dan teknologi yang penting bagi negara-negara berkembang dalam upaya mengatasi peningkatan temperatur.

Kesepakatan Paris tahun 2015 lalu mengikat Amerika Serikat dan 187 negara untuk menjaga kenaikan temperatur global 'jauh di bawah' 2'C (3,6'F) dan 'berupaya membatasi' pada 1,5'C.

Hanya Suriah dan Nikaragua yang tidak menandatangani perjanjian iklim Paris itu.

BBC | AFP | SITA PLANASARI AQUADINI



Berita terkait

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

2 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

3 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

12 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

19 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

23 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

30 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

32 hari lalu

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

34 hari lalu

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

35 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

35 hari lalu

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

Pada pemilihan Presiden AS, Joe Biden akan tanding ulang dengan Donald Trump. Bagaimana sistem pemilu di Amerika Serikat?

Baca Selengkapnya