Donald Trump Umumkan AS Mundur dari Perjanjian Perubahan Iklim

Reporter

Jumat, 2 Juni 2017 06:32 WIB

Presiden Donald Trump berbicara selama reli di Kentucky Exposition Center, di Louisville, 20 Maret 2017. AP/John Minchillo

TEMPO.CO, Washington - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa AS menarik diri dari perjanjian Paris tentang perubahan iklim yang disepakati pada 2015.

Seperti dilansir BBC, Jumat 2 Juni 2017, Trump mengatakan pihaknya akan mulai bergerak untuk menegosiasikan kesepakatan baru yang adil, yang tidak akan merugikan bisnis dan pekerja di Amerika Serikat.

Baca: Angela Merkel Marah atas Sikap Donald Trump Soal Perubahan Iklim

Trump menggambarkan kesepakatan Paris sebagai kesepakatan yang bertujuan untuk merugikan dan memiskinkan Amerika Serikat. "Jadi kami keluar, tapi kami akan mulai bernegosiasi dan akan melihat apa kami bisa untuk membuat kesepakatan yang adil," kata Trump.

Selama masa kampanye pemilihan Presiden kemarin, Trump memang mengatakan akan mengambil langkah membantu industri minyak dan batu bara di negaranya.

Langkah Trump menuai tentangan dari dalam negeri. Mereka menyatakan penarikan diri merupakan pencabutan kepemimpinan AS atas tantangan global yang utama, yaitu perubahan iklim.

Mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, yang menyetujui kesepakatan Paris, mengecam langkah yang dilakukan Trump. Obama menuding apa yang dilakukan Trump menolak masa depan.

"Saya yakin negara-negara bagian, kota-kota dan (pelaku) bisnis akan melangkah maju dan melakukan lebih banyak lagi untuk memimpin dan membantu melindungi satu planet yang kita miliki untuk generasi penerus," ujar Obama.

Pengusaha di bidang teknologi, Elon Musk, memastikan dirinya telah meninggalkan perannya sebagai penasihat di pemerintahan Trump sebagai bentuk protes. "Perubahan iklim itu nyata, meninggalkan Paris (agreement) tidak baik untuk Amerika atau dunia," tutur Elon Musk di akun Twitternya.

Baca: Elon Musk Tinggalkan Trump Jika AS Keluar dari Kesepakatan Paris

Diketahui Amerika Serikat menyumbang sekitar 15 persen emisi karbon global, namun negara itu juga merupakan sumber keuangan dan teknologi yang signifikan bagi negara-negara berkembang dalam upaya mereka memerangi suhu bumi yang meningkat.

Paris Agreement adalah hasil kesepakatan dalam Konferensi Perubahan Iklim COP ke-21 di Paris (COP 21 Paris). Kesepakatan Paris Agreement, yang merupakan pengganti Protokol Kyoto, memuat perjanjian pembatasan kenaikan suhu global berada di bawah 2 derajat Celcius serta berupaya membatasi kenaikan hingga 1,5 derajat Celcius.

BBC | CNN | NBC NEWS | DIKO OKTARA

Berita terkait

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

48 menit lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

2 jam lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

13 jam lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

23 jam lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

1 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

1 hari lalu

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

1 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

1 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Telepon Prabowo Subianto Ucapkan Selamat

2 hari lalu

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Telepon Prabowo Subianto Ucapkan Selamat

Menteri Pertahanan Amerika Serikat kembali menyampaikan ucapan selamat dari Joe Biden kepada Prabowo Subianto atas kemenangan di pilpres 2024

Baca Selengkapnya