Penembakan Paris, Pelaku Diduga Bernama Karim Cheurfi
Editor
Sita Planasari A
Jumat, 21 April 2017 08:04 WIB
TEMPO.CO, Paris—Polisi menggeledah sebuah rumah di luar Kota Paris, yang diduga terkait dengan pelaku insiden penembakan yang menewaskan seorang polisi dan melukai dua orang lainnya.
Dokumen polisi yang diperoleh The Associated Press menyebut rumah yang digeledah milik Karim Cheurfi, 39 tahun.
Baca: Penembakan di Paris, Satu Polisi dan Pelaku Tewas
Seperti dilansir ABC News, Jumat 21 April 2017, dua pejabat kepolisian Prancis mengatakan kepada AP bahwa pemilik rumah di Kota Chelles, Seine-et-Marne, itu diduga merupakan pelaku penembakan di kawasan bergengsi Champs-Elysees.
Data yang dilansir harian Prancis, Le Parisien, menyebutkan Cheurfi sebelumnya pernah menyerang polisi pada 2001. Ia juga dinyatakan bersalah atas perampokan bersenjata.
Penggeledahan pada Jumat dini hari itu mengejutkan para tetangga Cheurfi.
Pelaku yang tewas ditembak seusai serangan, masuk dalam radar kepolisian Prancis.
Aparat kini yakin insiden itu merupakan serangan teror dan hanya dilakukan oleh satu pelaku. ISIS mengaku bertanggung jawab atas insiden penembakan itu.
Klaim ISIS disampaikan melalui media afiliasi mereka, Amaq. Disebutkan pelaku merupakan simpatisan ISIS berkewarganegaraan Belgia.
"Pelaku penyerangan di Champs Elysee, di tengah Kota Paris adalah Abu Yussef, seorang Belgia, dan dia adalah salah seorang pejuang ISIS," kata ISIS.
Baca: Penembakan Paris, ISIS Mengklaim Pelaku Warga Belgia
Juru bicara kepolisian Paris, Johanna Primevert, mengatakan pelaku sengaja membidik polisi yang menjaga area dekat stasiun kereta api bawah tanah di Franklin Roosevelt, di pusat jalan di pusat perbelanjaan Champs-Elysees, Paris.
Ucapan simpati dan duka cita kepada korban dan keluarganya mengalir dari petinggi pemerintahan Prancis maupun para kandidat presiden yang akan bertarung pada Ahad lusa.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga menanggapi penembakan di Paris dalam jumpa pers bersama Perdana Menteri Italia di Washington. “Lagi-lagi serangan teror. Apa yang dapat Anda katakan, ini tak pernah berakhir. Kita harus kuat.”
AP | ABC | CNN | SITA PLANASARI AQUADINI