TEMPO.CO,Paris—Kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS mengaku bertanggung jawab atas insiden penembakan yang menewaskan seorang polisi dan pelaku serta melukai dua orang lainnya di dekat Istana Kepresidenan Prancis di Paris pada Kamis malam waktu setempat.
Seperti dilansir AFP, Jumat 21 April 2017, klaim ISIS disampaikan melalui media afiliasi mereka, Amaq. Disebutkan pelaku merupakan simpatisan ISIS berkewarganegaraan Belgia.
Baca: Penembakan di Paris, Satu Polisi dan Pelaku Tewas
"Pelaku penyerangan di Champs Elysee, di tengah Kota Paris adalah Abu Yussef, seorang Belgia, dan dia adalah salah seorang pejuang ISIS," kata ISIS.
Kementerian Dalam Negeri Prancis sebelumnya telah menyatakan pelaku telah berhasil dilumpuhkan. Hanya saja belum diungkap terkait identitas pelaku.
Kantor Jaksa Prancis mengatakan badan anti-terorisme telah membuka sebuah penyelidikan. Aparat pun sedang menyelidiki kemungkinan adanya pelaku lain.
Juru bicara kepolisian Paris, Johanna Primevert, mengatakan pelaku sengaja membidik polisi yang menjaga area dekat stasiun kereta api bawah tanah di Franklin Roosevelt, di pusat jalan di pusat perbelanjaan Champs-Elysees, Paris.
Ucapan simpati dan duka cita kepada korban dan keluarganya mengalir dari petinggi pemerintahan Prancis maupun para kandidat presiden yang akan bertarung pada Ahad lusa.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga menanggapi penembakan di Paris. "Lagi-lagi serangan teror. Apa yang dapat Anda katakan, ini tak pernah berakhir. Kita harus kuat.”
AFP | THE INDEPENDENT | SITA PLANASARI AQUADINI