Presiden Turki Tayyip Erdogan, memasukan surat suara ke kotak suara dalam referendum di tempat pemungutan suara di Istanbul, Turki, 16 April 2017. Turki menggelar referendum untuk menentukan sistem pemerintahannya. REUTERS/Murad Sezer
Ucapan itu disampaikan Presiden Trump melalui telepon sesaat setelah Presiden Erdogan mengklaim kemenangannya pada hari Senin, 17 April 2017. Presiden Trump menjadi pemimpin negara-negara Barat pertama mengucapkan selamat kepada Erdogan atas kemenangan pendukung referendum.
Dalam percakapan telepon, menurut Gedung Putih, Trump dan Erdogan mengatakan bahwa kedua pemimpin membahas berbagai topik selain hasil referendum di Turki.
"Presiden Donald J. Trump berbicara dengan Erdogan untuk mengucapkan selamat atas keberhasilan referendum terbaru dan membahas tindakan Amerika Serikat terhadap penggunaan senjata kimia oleh rezim Suriah pada 4 April lalu," demikian pernyataan Gedung Putih, seperti yang dilansir Channel News Asia pada 18 April 2017.
Dalam pernyataannya Gedung Putih juga mengatakan bahwa kedua pemimpin juga membicarakan tentang kampanye anti-ISIS dan perlunya bekerjasama menentang semua kelompok yang menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuan mereka.
Panggilan telepon Presiden Trump pertama kali dilaporkan media Turki. "Trump menelepon Erdogan pada Senin malam dan mengucapkan selamat atas keberhasilan dalam pemungutan suara," kata sumber presiden Turki dikutip kantor berita Anadolu.
Reaksi Presiden Trump bertentangan dengan pemimpin Uni Eropa (EU) yang menolak untuk menanggapi kemenangan tipis Erdogan dalam referendum.
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir
29 hari lalu
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.