Politikus Anti-Islam Australia Serukan Boikot Telur Paskah Halal  

Reporter

Jumat, 14 April 2017 07:49 WIB

Ilustrasi telur cokelat Paskah. bettys.co.uk

TEMPO.CO, CANBERRA—Politikus garis keras Australia, Pauline Hanson, menuai kontroversi karena menyerukan warga untuk memboikot telur coklat Paskah dari produsen bersertifikat halal.



Seperti dilansir ABC Net, Kamis 13 April 2017, Hanson yang menjabat sebagai Senator, menyatakan himbauannya dalam sebuah video yang ia unggah ke akun Facebook pekan ini. Ia mendesak agar warga tidak membeli telur coklat Paskah dari podusen coklat seperti Cadbury karena memiliki sertifikat halal.



Baca: Pidato anti-Islam Pauline Hanson di parlemen Australia diprotes


Advertising
Advertising


“Jika Anda membeli produk mereka, berarti secara finansial mendukung Islamisasi Australia,” tulis Hanson yang juga pemimpin partai sayap kanan, One Nation.



Senator Hanson mengatakan masyarakat seharusnya membeli coklat dari pembuat non-bersertifikat halal seperti Darrell Lea dan Lindt. Hanson mengklaim bahwa sejumlah produsen menyesatkan pelanggan mereka dengan tidak memberikan label halal bersertifikat pada kemasan produk.



"Belilah telur dan coklat Paskah non-halal dan selamat hari Paskah," katanya dalam video tersebut.



Ajakan itu membuat sejumlah pihak meradang. Salah satunya adalah serikat buruh di Negara Bagian Tasmania. Sekretaris Serikat Buruh Industri Australia Cabang Tasmania, John Short, mengatakan ajakan ini dapat menurunkan penjualan coklat Cadbury. Akibatnya, pekerja Australia yang akan merugi.



“Dia (Pauline Hanson) selalu bicara tentang pekerjaan untuk warga Australia. Tapi dia juga yang menyebabkan pekerjaan kami dalam bahaya,” ujar Short.



Baca: Senator anti-Islam Australia Pauline Hanson dikecam



"Setiap penurunan penjualan coklat Paskah kali ini gara-gara komentar tidak bertanggung jawab dari Senator Hanson, secara langsung mengancam pekerjaan anggota kami. Kami menyerukan masyarakat untuk mengabaikan dia," kata Short.



Namun ajakan Hanson berhasil membujuk sejumlah konsumen Benua Kanguru.



Dalam komentar di akun Facebook ABC Hobart, seorang pemilik akun bernama Stephen Darcey Denehey mengatakan dirinya tidak akan membeli coklat Cadbury lagi.



“Sebagai umat Nasrani, saya menolak membeli coklat mereka karena sebagian keuntungan dikirim ke masjid-masjid.”



Sementara akun Catherine McGlead menyarankan Hanson untuk lebih banyak makan coklat. “Supaya dia lebih santai.”



ABC NET | SITA PLANASARI AQUADINI

Berita terkait

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

19 jam lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

3 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

3 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

3 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

4 hari lalu

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

Kemendag mendorong ekspor buah sebagai implementasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

Baca Selengkapnya

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

4 hari lalu

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

Berikut fakta-fakta soal kasus penusukan di Mall Bondi Sidney pekan lalu yang menghebohkan Australia.

Baca Selengkapnya

Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

4 hari lalu

Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

Tony Vidmar mengaku tersingkirnya Timnas Australia U-23 di Piala Asia U-23 2024 tak akan mengganggu prospek jangka panjang para pemain.

Baca Selengkapnya

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

4 hari lalu

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

Setelah serangan penusukan yang merenggut 6 orang, ratusan orang berkumpul untuk mengenang para korban dengan menyalakan lilin dan menyanyikan himne

Baca Selengkapnya

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

4 hari lalu

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

Pemilik media sosial X Elon Musk menolak untuk menghapus konten media sosial tentang insiden penikaman uskup di Sydney, menentang perintah komisaris sensor Australia.

Baca Selengkapnya

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

4 hari lalu

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK

Baca Selengkapnya