Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un memeriksa pos Galido dan Jangjedo force defence dalam foto yang dirilis oleh Korean Central News Agency Korea Utara (KCNA) di Pyongyang, 13 November 2016. Pos ini terletak di ujung selatan laut barat daya Korea Utara. REUTERS/KCNA
TEMPO.CO, Pyongyang - Kapal induk Amerika Serikat, Carl Vinson, yang semakin mendekati Semenanjung Korea, membuat Korea Utara naik darah. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengeluarkan peringatan Korea Utara siap berperang melawan Amerika Serikat yang dituding akan melakukan invasi.
"Ini membuktikan langkah sembrono Amerika Serikat untuk menginvasi Korea Utara telah mencapai tahap serius. Korea Utara siap berperang, yang dipicu Amerika Serikat," ujar juru bicara melalui kantor berita resmi Korea Utara, KCNA.
Korea Utara, seperti dikutip dari Daily Mail, Selasa, 11 April 2017, akan menanggapi tindakan provokatif Amerika Serikat dengan pasukan bersenjata dan kekuatan penuh.
"Kami akan melakukan perlawanan terberat melawan provokator demi membela diri kami melalui pasukan bersenjata berkekuatan penuh."
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump memerintahkan armada angkatan lautnya ke Semenanjung Korea untuk memaksa Korea Utara mengakhiri uji coba senjata rudal balistik dan senjata nuklirnya.
Kapal induk Carl Vinson dan sejumlah senjata tempurnya awalnya dijadwalkan berkunjung ke pelabuhan di Australia. Namun kemudian diperintahkan berlayar ke perairan Semenanjung Korea setelah Korea Utara menyatakan akan kembali melakukan uji coba peluncuran rudal.
Berdasarkan foto satelit, sejumlah analis mengatakan Korea Utara sedang mempersiapkan uji coba senjata nuklirnya yang keenam.
Beberapa pejabat intelijen mengeluarkan peringatan Pyongyang dalam kurang dari dua tahun akan mencapai tujuannya, yakni menembakkan senjatanya ke daratan Amerika Serikat.
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir
35 hari lalu
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.