Teror Minggu Palma, Presiden Sisi: Situasi Mesir Darurat 3 Bulan  

Reporter

Senin, 10 April 2017 08:02 WIB

Seorang korban dievakuasi setelah sebuah bom meledak di sebuah gereja Koptik di Tanta, Mesir, 9 April 2017. Ledakan ini melukai sedikitnya 78 orang. REUTERS/Mohamed Abd El Ghany

TEMPO.CO, Kairo -Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi mengumumkan Mesir dalam keadaan darurat selama tiga bulan sehubungan dengan dua ledakan bom mematikan di dua gereja Koptik di Kairo dan Alexandria pada Minggu Palma, 9 April 2017.

"Rangkaian langkah akan diambil, yang terpenting, pengumuman negara dalam keadaan darurat selama tiga bulan setelah langkah hukum dan konstitusi diambil," kata Sisi saat berpidato di televisi seperti dikutip dari RTE.IE, 9 April 2017.

Baca juga: Teror Minggu Palma di Mesir, ISIS Klaim Bertanggung Jawab

Presiden Sisi mengutuk serangan itu dan memanggil Dewan Keamanan Nasional untuk menggelar rapat darurat.

"Serangan itu... hanya akan memperkuat tekat bulat rakyat Mesir untuk melangkah maju untuk mewujudkan pembangunan komprehensif keamanan dan stabilitas," kata Sisi.

Ribuan orang berkumpul di halaman gereja Tanta setelah ledakan terjadi. Mereka mengenakan pakaian hitam dan beberapa orang meneteskan air mata.

Baca juga: Teror Minggu Palma, KBRI Kairo Minta WNI Waspadai Pusat Keramaian

"Ledakan besar terjadi di dalam gereja. Api dan asap memenuhi ruangan dan lukanya sangat parah," kata Vivian Fareeg, seorang perempuan Kristen Mesir.

Ledakan pertama terjadi di Gereja St George di Tanta, di kota Delta Nil atau sekitar 100 kilometer arah utara Kairo. Ledakan terjadi pada saat ibadah Minggu Palma. Sedikitnya 27 orang tewas dan melukai 78 orang.

Ledakan kedua terjadi beberapa jam setelah Gereja St George. Ledakan kedua terjadi di Gereja Katedral Saint Mark di Alexandria, gereja bersejarah dan tempat Paus Koptik bertugas. Sebanyak 17 orang tewas termasuk tiga aparat polisi, dan melukai 41 orang.

Baca juga: Mesir Tahan 4 Pelaku Ledakan Bom di Gereja Koptik

Paus gereja Koptik, Tawadros, yang menghadiri misi di Gereja Katedral Saint Mark selamat dari serangan itu. Ia tidak terluka saat berada di dalam gedung gereja dan ledakan terjadi.

"Aksi ini tidak akan melukai persatuan dan kesatuan masyarakat," kata Paus Tawadros kepada media massa.

Umat Kristen di Mesir merupakan minoritas atau sekitar 10 persen dari 90 persen populasi warga Mesir. Populasi umat Kristen di Mesir merupakan terbesar di Timur Tengah.

RTE.IE | MARIA RITA

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

5 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

24 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

25 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

33 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

34 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

36 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

36 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

36 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

37 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

37 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya