ISIS Rilis Ribuan Data Target Pembunuhan, Trump Masuk Daftar  

Reporter

Selasa, 4 April 2017 14:05 WIB

ISIS merilis 8.000 nama orang AS yang akan dibunuh termasuk presiden Trump. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Washington - Sekelompok peretas yang memiliki kaitan dengan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS merilis daftar nama warga Amerika Serikat yang menjadi target pembunuhan oleh kelompok teroris itu, termasuk Presiden Donald Trump.

Kelompok pro-ISIS, United Cyber Caliphate (UCC), melalui sebuah rekaman video menyatakan akan membunuh 8.786 warga Amerika.

Baca: Trump Sumbangkan Tiga Bulan Gaji Pertamanya ke Taman Nasional

Daftar tersebut juga menyertakan nama dan alamat target yang akan dibunuh oleh pengikut kelompok itu yang bertindak sendirian.

"Bunuh mereka jika bertemu. Kami memiliki pesan kepada rakyat Amerika, terutama Presiden Trump," kata UCC melalui video yang disiarkan dalam situs SITE Intelligence Group, seperti dilansir Daily Mail, Senin, 4 April 2017.

"Kami akan melanjutkan perang terhadap Anda. Ketahuilah bahwa setiap serangan balik Anda akan menguatkan kami. UCC akan memulai metode perang baru pada Anda."

Ini bukan pertama kalinya UCC menyiarkan daftar target pembunuhan. Kelompok itu sudah melakukannya beberapa kali.

Pada April lalu, 43 warga Amerika yang memiliki kaitan dengan pemerintah, terutama Kementerian Luar Negeri, Kementerian Keamanan Dalam Negeri, dan beberapa departemen lain, terdaftar sebagai target pembunuhan oleh kelompok tersebut.

Daftar itu juga menyatakan nomor telepon dan kode pos alamat korban, tapi tidak selengkap daftar yang dipublikasikan baru-baru ini.

UCC dibentuk kembali pada April tahun lalu setelah tiga kelompok hacker pro-ISIS bergabung dengan Cyber Army Khilafah.

DAILY MAIL | THE SUN | YON DEMA




Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

12 menit lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

48 menit lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

1 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

11 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

12 jam lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

15 jam lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

16 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

17 jam lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

18 jam lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

18 jam lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya