Di Arkansas, Eksekusi Mati Dilarang Jika Tak Dihadiri Saksi  

Reporter

Selasa, 28 Maret 2017 19:10 WIB

Ilustrasi (inloughborough.com)

TEMPO.CO, Arkansas - Pemerintah Negara Bagian Arkansas, Amerika Serikat, kesulitan mencari saksi yang rela menyaksikan eksekusi mati delapan terpidana. Karena belum ada yang bersedia, hukuman mati delapan terpidana kembali ditunda setelah bertahun-tahun mereka menunggu eksekusi itu.

Dalam undang-undang Arkansas, minimal enam saksi harus menghadiri eksekusi mati. Jika tidak ada yang menyaksikan, secara otomatis proses eksekusi mati ditunda hingga terdapat minimal enam orang berusia di atas 21 tahun bersedia menjadi saksi.

Tidak ada negara bagian lain di Amerika Serikat yang melaksanakan begitu banyak eksekusi dalam waktu singkat sejak 1977. Eksekusi dilakukan dengan jarak yang berdekatan karena dikhawatirkan cairan yang digunakan untuk suntikan mematikan kedaluwarsa.

Jika kedaluwarsa, cairan itu tidak dapat digunakan dan pemerintah harus mengatur ulang tanggal eksekusi, sehingga proses itu akan memakan waktu lama.

Delapan orang yang akan dieksekusi itu dihukum dalam kasus pembunuhan antara tahun 1989 dan 1999. Mereka telah dijatuhi hukuman mati sejak bertahun-tahun yang lalu.

Namun Arkansas belum mengeksekusi seorang pun terpidana sejak 2005 karena komplikasi hukum dan kesulitan mendapatkan obat suntikan mematikan.

Wendy Kelley, Direktur Departemen Koreksi, dilaporkan telah mendekati beberapa orang untuk dimintai menjadi saksi sehingga eksekusi dapat segera berlangsung.

Kelly mendekati Rotary Club di Little Rock, dan mengatakan, “Anda tampaknya kelompok yang tidak memiliki latar belakang kejahatan dan berusia lebih dari 21 tahun. Jadi, jika Anda tertarik melayani dalam hal ini peran serius, hubungi saja kantor saya.”

Namun tidak ada yang menghubunginya. Bill Booker, presiden klub tersebut, mengatakan ia yakin orang-orang di klubnya mungkin saja mendukung hukuman mati, tapi enggan menyaksikannya secara langsung.

“Hal itu dapat menyebabkan trauma emosional selama beberapa waktu. Ini akan menjadi salah satu hal yang paling mengerikan dalam hidup,” kata Booker, seperti dilansir Metro.uk pada 27 Maret 2017.

METRO.UK | YON DEMA



Berita terkait

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

2 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

5 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

5 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

6 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

15 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

17 jam lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

20 jam lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

21 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

1 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

1 hari lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya