Elite Rusia Beli Properti Mewah Milik Trump Rp 1,3 Triliun

Reporter

Sabtu, 18 Maret 2017 11:23 WIB

Sejumlah wanita menggelar aksi unjuk rasa di depan Trump Tower, Manhattan, New York City, Amerika Serikat, 19 Oktober 2016. REUTERS

TEMPO.CO, Miami/Moskow - Sedikitnya 63 orang pemilik paspor Rusia telah membeli properti milik Presiden Amerika Serikat Donald Trump senilai US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,3 triliun. Kaum elite Rusia membeli properti di tujuh menara mewah milik Presiden Trump di kawasan selatan Florida.

Reuters yang menelusuri investasi para elite Rusia di properti milik Presiden Trump menyebutkan, 63 elite Rusia itu berinvestasi di Amerika Serikat dengan membeli properti milik Presiden Trump.


Baca juga: Rusia Rayakan Pelantikan Donald Trump Jadi Presiden

Siapa pembeli properti Presiden Trump itu? Para pembeli di antaranya mantan eksekutif di perusahaan konstruksi negara Rusia berkantor di Moskow yang membangun fasilitas militer dan intelijen Rusia, pendiri bank di St. Petersburg dan konglomerat di bidang perbankan, properti dan elektronik. Bahkan, orang-orang yang berada di lapis kedua dan ketiga elit penguasa Rusia.

Namun sejuah ini tidak ditemukan pembeli dari lingkaran dalam Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Mengapa para elite Rusia ini fokus berinvestasi dengan membeli properti milik Presiden Trump di Florida? Menurut Reuters, Florida menjadi lokasi berdirinya bangunan-bangunan mewah milik Presiden Trump. Selain itu, memperoleh kepemilikan properti di Florida lebih mudah daripada negara bagian lainnya.

Baca juga: Trump Benarkan Rusia Pengaruhi Pemilihan Presiden AS

Tujuh menara mewah milik Presiden Trump memasang iklan di situsnya untuk menarik pembeli dari seluruh dunia. Namun, tidak jelas berapa besar pemasukan yang diperoleh Presiden Trump dari penjualan properti ini.

Alexander YUzvik merupakan salah satu warga Rusia yang membeli properti milik Presiden Trump. Yuzvik membeli properti unit 3901 di Trump Palace di SUnny Isles senilai US$ 1,3 juta pada 2010.

Yuzvik bekerja sebagai eksekutif senior di Spetstroi, perusahaan milik negara Rusia periode 2013-2016. Spetstroi pernah membangun proyek fasilitasi militer di antaranya Akademi Pelatihan Moskow milik FSB, badan intelijen Rusia, yang menggantikan KGB di masa Soviet. Spetstroi juga pernah membangun gedung perkantoran para jenderal GRU, badan intelijen militer Rusia.


Baca juga: Donald Trump Hapus Kerugian 100 Juta Dollar Untuk Kurangi Pajak

Yuzvik kemudian berhenti dari Spetstroi pada Maret 2016. Ia dan istrinya kemudian mengumumkan kekayaannya pada tahun 2013, namun kondominium yang dimilikinya di Trump Palace tidak disebutkan. Reuters belum dapat meminta penjelasan dari Yuzvik.

Andrey Truskov, pendiri dan pemilik Absolute Group LLC, perusahaan bergerak di bidang perdagangan elektronik, perbankan dan pengembangan properti dengan proyeknya tersebar di Moskow, London dan New York, mengakui telah membeli apartemen 1102 di Trump Hollywood building seniilai US$ 1,4 juta tahun 2011.

Menurut Truskov, harga apartemen di Florida sama dengan harga apartemen dengan tiga kamar di luar kota Moskow saat itu. Ia membeli apartemen di Florida karena tempatnya yang bagus.

REUTERS | MARIA RITA


Berita terkait

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

6 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

7 jam lalu

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

9 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

14 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

17 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

17 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

18 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

1 hari lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

1 hari lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

1 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya