Kontraktor CIA Diduga Sumber Bocoran Terbaru WikiLeaks  

Reporter

Kamis, 9 Maret 2017 08:53 WIB

Edward Snowden. (AP Photo)

TEMPO.CO, Washington - Sejumlah pejabat intelijen dan penegak hukum Amerika Serikat menduga kebocoran terbaru yang dipublikasi situs whistleblower WikiLeaks pada Selasa lalu bersumber dari kontraktor CIA.

Dua pejabat yang menolak diidentifikasi mengatakan kepada Reuters, Kamis, 9 Maret 2017, badan intelijen telah menyadari adanya kebocoran sejak akhir tahun lalu.

Baca: WikiLeaks: CIA Sadap TV, Ponsel, dan Komputer Warga Dunia

Salah satu pejabat mengatakan penyelidikan FBI dan CIA ditujukan untuk memeriksa perusahaan-perusahaan kontraktor guna memastikan mereka memiliki akses terhadap materi yang dipublikasikan WikiLeaks.

Pencarian itu dilakukan secara detail, termasuk ke semua komputer dan peranti komunikasi yang digunakan karyawan kontraktor CIA.

Baca: Cara Mencegah CIA Retas Informasi dari Gadget

Perusahaan kontraktor badan federal terbukti menjadi sumber kebocoran, seperti yang dilakukan Edward Snowden dan Harold Thomas Martin. Keduanya bekerja untuk perusahaan konsultan Booz Allen Hamilton saat disewa Badan Keamanan Nasional (NSA).

Dalam jumpa pers Selasa lalu, WikiLeaks menyatakan dokumen yang mereka peroleh sebelumnya telah beredar di antara peretas pemerintah dan kontraktor CIA. “Salah satunya kemudian memberikan kepada WikiLeaks.”

Dua pejabat tersebut yakin sekitar 9.000 dokumen mengejutkan ihwal teknik penyadapan CIA terhadap peranti elektronik individu salaam 2013-2016 itu otentik.

Dokumen itu menyajikan proses CIA menyalin percakapan, komunikasi terenkripsi, serta data online dengan membajak telepon pintar dan sistem operasi komputer serta memata-matai televisi pintar seperti milik Samsung.

Sementara itu, Gedung Putih mengatakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump sangat prihatin atas pembocoran dokumen CIA oleh WikiLeaks.

“Siapa pun yang membocorkan informasi rahasia negara akan dihukum setimpal,” ujar Sean Spicer, juru bicara Gedung Putih.

Ryan Tripani, juru bicara CIA, kepada CNN menuturkan, “Kami tidak bisa menanggapi otentisitas dokumen yang dibocorkan WikiLeaks dan penyelidikan yang akan dilakukan.”

Tripani menegaskan, meski CIA berhak melakukan penyadapan elektronik terhadap individu tertentu, termasuk warga Amerika Serikat, “Kami tidak melakukannya.”

REUTERS | FORTUNE | SITA PLANASARI AQUADINI




Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya