Korea Utara: Racun VX Propaganda AS dan Korea Selatan  

Reporter

Kamis, 2 Maret 2017 12:13 WIB

Tim Hazmat memeriksa noda yang berada di dinding Bandara Internasional Kuala Lumpur 2 di Sepang, Malaysia, 26 Februari 2017. Tim menyatakan lokasi tersebut aman dari bahan kimia setelah terjadinya pembunuhan Kim Jong Nam. AP/Daniel Chan

TEMPO.CO, Pyongyang - Korea Utara, Rabu, 1 Maret 2017, mengatakan, tudingan racun mematikan, VX yang digunakan untuk membunuh Kim Jong-nam adalah absurd, tak masuk akal. Korea Utara menyebut tudingan itu sebagai propaganda Amerika Serikat atau AS dan Korea Selatan.

"Tudingan yang diarahkan ke Korea Utara tidak berdasar. Itu propaganda Amerika Serikat atau AS dan Korea Selatan untuk merendahkan kami," bunyi pernyataan Korea Utara seperti dikutip Asian Correspondent.

Berita terkait: Ahli IT Terlibat Bunuh Kim Jong-nam Dideportasi ke Korut

Pekan lalu, kepolisian Malaysia mengatakan racun VX diklasifikasikan bahan kimia oleh PBB sebagai senjata massal mematikan yang digunakan membunuh Kim Jong-nam, saudara tiri pemimpin Kroea Utara Kim Jong-un pada 13 Februari 2017.

Beberapa pejabat Korea Selatan dan AS, sebelumnya, menuding Korea Utara bertanggung jawab atas kematian Kim Jong-nam.

Menurut laporan wartawan Al Jazeera, polisi Malaysia telah menahan dan meminta keterangan seorang warga Korea Utara yang diduga memproduksi racun kimia, VX.

Berita terkait: Malaysia Batalkan Visa Bebas Masuk bagi Warga Korea Utara

Polisi juga mencoba mengidentitikasi pria Korea Utara yang memiliki ilmu pengetahuan tentang bahan kimia tersebut. Dia diduga mendapatkan pelatihan dan memliki pengalaman memproduksi bahan kimia di laboratorium Kuala Lumpur.

"Pertanyaan besarnya adalah, bagaimana kedua perempuan yang diduga membunuh itu mendapatkan bahan beracun," ujarnya. "Bagaiman zat beracun tinggi itu bisa masuk ke Malaysia?"

VX adalah racun berkecepatan tinggi membuat orang sesak napas dan gagal jantung. Meskipun hanya setetes, namun racun ini sanggup membunuh korbannya, apakah dengan cara dihirup atau diserap melalui kulit.

Menurut keterangan seorang pengamat keamanan kepada AFP, tidak terlalu sulit mendatangkan racun VX ke Malaysia melalui jalur diplomatik karena bebas pemeriksaan bea dan cukai.

ASIAN CORRESPONDENT | AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

16 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

1 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

9 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

9 hari lalu

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

9 hari lalu

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian

Baca Selengkapnya

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

12 hari lalu

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

15 hari lalu

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

Pemimpin otoriter Korea Utara, Kim Jong Un, merilis lagu baru yang menyatakan ia adalah ayah yang ramah.

Baca Selengkapnya

AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

16 hari lalu

AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

Setelah menjalin hubungan diplomatik pada 1973, Korea Utara dan Iran diketahui memiliki hubungan yang dekat.

Baca Selengkapnya