Parlemen Israel Sahkan RUU 'Pendudukan' Tepi Barat  

Reporter

Selasa, 7 Februari 2017 09:29 WIB

Para pengunjuk rasa Palestina terlibat bentrok dengan pasukan Israel usai menggelar aksi unjuk rasa di desa Tepi Barat Kofr Qadom dekat Nablus, 30 Desember 2016. REUTERS

TEMPO.CO, Tel Aviv – Parlemen Israel mengesahkan rancangan undang-undang yang melegalkan pendirian 4.000 rumah di Tepi Barat, wilayah yang disengketakan antara Israel dan Palestina.

Sebanyak 60 suara di parlemen memberikan dukungan kepada RUU ini, dan 52 suara menolaknya. Pengesahan RUU ini juga menimbulkan perpecahan di dalam pemerintahan Israel.

Berita terkait:
Israel Umumkan Bangun 3.000 rumah di Tepi Barat
PBB Kutuk Israel Bangun Perumahan di Daerah Pendudukan
Donald Trump Dilantik, Israel Bangun 500 Rumah di Yerusalem


Jaksa Agung Israel Avichai Mandelblit menyatakan RUU ini melanggar konstitusi. Ia menegaskan tidak akan mendukungnya di mahkamah pengadilan.

Sebaliknya, menteri kabinet Ofir Akunis saat debat di parlemen memberikan dukungan atas RUU ini. Menurut dia, seluruh Tepi Barat merupakan milik Israel.

”Kita voting malam ini dikaitkan antara rakyat Yahudi dan tanahnya. Seluruh tanah ini milik kita. Semuanya,” kata Akunis, seperti dikutip dari BBC, 7 Februari 2017.

Suasana gaduh terjadi di ruang parlemen ketika sejumlah parlemen oposisi berteriak dari kursi mereka saat koalisi pemerintah Israel memberikan dukungan terhadap RUU ini.

RUU ini memuat alternatif penyelesaian dengan memberikan uang kompensasi kepada warga Palestina yang memiliki lahan di Tepi Barat, atau memberikan lahan alternatif sebagai penggantinya.

Palestina langsung beraksi dengan pengesahan RUU oleh parlemen Israel. Palestina mengecam pemberlakuan undang-undang itu.

”Ini sebuah eskalasi yang hanya akan mengarah lebih pada chaos dan guncangan. Ini tidak dapat diterima. Ini pengaduan dan masyarakat internasional harus secepatnya bertindak,” kata Nabil Abu Rudeinah, juru bicara pemimpin Palestina Mahmoud Abbas.

Pengesahan RUU, yang melegalkan pendirian 4.000 ribu rumah di Tepi Barat oleh Israel, dinilai telah mencederai proses negosiasi damai antara Israel dan Palestina, yang difasilitasi PBB.

Utusan khusus PBB untuk Timur Tengah, Nickolay Mladenov, meminta parlemen Israel memberikan suara guna menentang RUU ini. “Ini akan menghapus prospek damai Arab-Israel,” kata Mladenov.

Mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengecam Israel atas program pembangunan 6.000 rumah di Tepi Barat dan Yerusalem timur. Pembangunan rumah telah dirancang Israel menjelang berakhirnya jabatan Obama sebagai Presiden AS.

Pekan lalu, Presiden AS Donald Trump mengatakan pembangunan rumah baru di Tepi barat boleh jadi tidak membantu proses perdamaian. Ini sikap moderat Trump, yang selama ini dianggap sebagai sekutu dekat Israel.

BBC | MARIA RITA



Berita terkait

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

1 jam lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

3 jam lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Israel Ancam Balas Dendam terhadap Palestina Jika ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

12 jam lalu

Israel Ancam Balas Dendam terhadap Palestina Jika ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Israel mengancam melakukan pembalasan terhadap Otoritas Palestina jika ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Benjamin Netanyahu dan menteri-menterinya.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

15 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

18 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

18 jam lalu

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

Kelompok HAM memperingatkan bahwa definisi baru Anti-Semitisme tersebut dapat semakin membatasi kebebasan berpendapat.

Baca Selengkapnya

Blinken Sebut AS Tak Dukung Serangan Israel ke Rafah

19 jam lalu

Blinken Sebut AS Tak Dukung Serangan Israel ke Rafah

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dia belum melihat rencana efektif dari pihak Israel untuk melindungi warga sipil sebelum operasi militer di Rafah.

Baca Selengkapnya

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel karena Genosida di Gaza

21 jam lalu

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel karena Genosida di Gaza

Presiden Gustavo Petro mengumumkan Kolombia akan memutus hubungan diplomatik dengan Israel atas genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Filmografi Gal Gadot Tak Hanya Wonder Woman, Bikin Film Kontroversi Bearing Witness To the October 7th Massacre

21 jam lalu

Filmografi Gal Gadot Tak Hanya Wonder Woman, Bikin Film Kontroversi Bearing Witness To the October 7th Massacre

Gal Gadot aktor asal Israel yang sukses berkiprah dalam dunia industri hiburan Hollywood. Berikut beberapa filmnya, bukan hanya Wonder Woman.

Baca Selengkapnya

39 Tahun Gal Gadot, Pemeran Film Wonder Woman yang Bela Israel Asal Negaranya

22 jam lalu

39 Tahun Gal Gadot, Pemeran Film Wonder Woman yang Bela Israel Asal Negaranya

Artis Hollywood Gal Gadot belakangan menuai banyak sorotan karena aksi bela Israel yang dilakukannya. Ini perjalanan karier pemeran film Wonder Woman.

Baca Selengkapnya