TEMPO.CO, New York - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengutuk Israel yang akan membangun perumahan bagi warga Yahudi di daerah pendudukan Palestina. Menurut PBB, tindakan sepihak Israel dapat merusak perdamaian berdasarkan solusi dua negara.
"Bagi Sekretaris Jenderal, di sana tidak ada plan B untuk dua solusi dua negara," kata juru bicara PBB, Stephane Dujarric, Selasa, 24 Januari 2017.
Baca juga:
Alasan Penting Dunia Protes Kedutaan AS Pindah ke Yerusalem
Dibui Israel, Perempuan Palestina Ini Mogok Makan
"Dalam hal ini, keputusan sepihak dapat menjadi kendala terbentuknya dua negara yang menjadi perhatian Sekretaris Jenderal," tambahnya.
Israel menyetujui rencana pembangunan 2.500 rumah baru di daerah pendudukan Tepi Barat pada Selasa, 24 Januari 2017.
Keputusan tersebut ditetapkan dua hari setelah menyetujui izin pembangunan lebih dari 500 rumah bagi warga Yahudi di Yerusalem Timur.
Rencana pembangunan perumahan ini jumlahnya tergolong paling besar sejak Israel membangun permukiman di daerah pendudukan pada 2013.
Pada Desember 2016, Dewan Keamanan PBB meloloskan resolusi yang berisi tekanan kepada Israel agar menghentikan seluruh proses pembangunan di daerah pendudukan milik Palestina.
"Hingga saat ini keputusan PBB soal pelarangan pembangunan permukiman di daerah pendudukan tidak berubah," ujar Dujarric.
Senada dengan PBB, Uni Eropa mengatakan bahwa keputusan Israel tersebut akan berdampak serius pada solusi dua negara.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN