Turki Tangkap 450 Tersangka Anggota ISIS, Sita Buku Gulen

Reporter

Senin, 6 Februari 2017 12:42 WIB

Fethullah Gulen. russia-now.com
TEMPO.CO, Ankara - Lebih dari 450 tersangka anggota kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) ditangkap saat penggerebekan besar-besaran oleh tim antiteror Turki pada Minggu dinihari, 5 Februari 2017. Buku karya Fethullah Gulen juga disita.

Menurut aparat keamanan yang menolak identitasnya disebutkan, sebagian besar tersangka yang ditangkap aparat antiteror Turki merupakan warga negara asing. Mereka didakwa sebagai anggota ISIS.

Baca juga:
Fethullah Gulen Siap Digantung Jika Tuduhan Erdogan Terbukti
Kudeta Gagal, Turki Desak Amerika Serikat Usir Fethullah Gulen
Gulen Terlibat Kudeta, Turki Kirim Bukti ke Amerika Serikat

Mengutip Anadolu, operasi penggerebekan oleh tim antiteror Turki dilakukan di sedikitnya 18 provinsi, termasuk Ankara, Istanbul, Gaziantep, Kocaeli, Antalya, Izmir, dan Adiyaman.

Di Ankara, polisi menahan 69 tersangka anggota ISIS. Di Istanbul dan Kocaeli, polisi menangkap 18 tersangka jaringan ISIS, 14 di antaranya warga asing dengan 10 berusia anak-anak.

Selain menangkap para tersangka, aparat keamanan Turki menyita dokumen, senjata berburu, senjata api tanpa izin resmi, dan sejumlah buku karya Fethullah Gulen, pemimpin Organisasi Teroris Fethullah (FETO).

FETO dan Gulen, yang saat ini tinggal di Amerika Serikat, dituding sebagai dalang upaya makar pada Juli 2016 yang menewaskan sedikitnya 248 orang dan melukai sekitar 2.200 lain.

Gulen, yang tinggal di Pennsylvania, Amerika, membantah sebagai dalang upaya kudeta itu. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kemudian meminta pemerintah Amerika mengekstradisi Gulen untuk diadili.

"Saya katakan ke Amerika Serikat dan Presiden Barack Obama. Tuan Presiden, saya sudah katakan ini sebelumnya, apakah bisa menangkap Fethullah Gulen dan membawanya ke Turki? Anda tidak mendengarkan? Saya katakan sekali lagi, seusai upaya kudeta, ekstradisi pria ini dari Pennsylvania ke Turki! Jika kita mitra strategis atau mitra model, lakukan apa yang perlu," ujar Erdogan, seperti dilansir CNN 16 Juli 2016.

Amerika menolak mengekstradisi Gulen seperti permintaan Erdogan.

ANADOLU | CNN | MARIA RITA

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

7 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Recep Tayyip Erdogan Rapat dengan Ketua Hamas Bahas Perang Gaza

12 hari lalu

Recep Tayyip Erdogan Rapat dengan Ketua Hamas Bahas Perang Gaza

Recep Tayyip Erdogan dalam rapat dengan Hamas, berjanji memberikan dukungan pada warga Gaza yang saat ini menderita akibat perang Gaza

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

26 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

27 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Erdogan Kalah, 5 Hal tentang Pemilu Turki

31 hari lalu

Erdogan Kalah, 5 Hal tentang Pemilu Turki

Recep Tayyip Erdogan dan partainya pada Ahad, 31 Maret 2024, ketar-ketir dalam pemilu yang menegaskan kembali oposisi sebagai kekuatan politik

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

35 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

36 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

38 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

38 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

38 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya