Silicon Valley Kecam Kebijakan Trump yang Batasi Imigran  

Reporter

Selasa, 31 Januari 2017 08:58 WIB

Ratusan ribu massa berkumpul di Terminal 4 Bandara Internasional JFK saat menggelar aksi protes, di New York, AS, 28 Januari 2017. Mereka juga menuntut 12 pengungsi yang baru saja mendarat di Amerika Serikat dan ditahan selama belasan jam oleh otoritas bandara, segera dibebaskan. REUTERS/Joe Penney

TEMPO.CO, California – Perlawanan terhadap kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk membatasi imigran mulai tampak, salah satunya disuarakan perusahaan-perusahaan teknologi yang bermarkas di Silicon Valley, California.

Seperti dikutip dari kantor berita BBC, Selasa, 31 Januari 2017, perusahaan-perusahaan raksasa di sana satu per satu menyuarakan pendapatnya dan menyerang kebijakan Trump.

Baca: Keturunan Imigran, Bos Facebook Kritik Aturan Donald Trump

CEO Google Sundar Pichai telah mengirimkan memo kepada seluruh karyawannya mengenai kekhawatirannya.

Menurut dia, lebih dari 100 staf Google akan terkena dampak langsung dari kebijakan tersebut.

Sabtu lalu, pendiri Google, Sergey Brin, juga sempat bergabung dengan para demonstran yang menolak kebijakan Trump di Bandara San Fransisco.

Selain Brin, terlihat pula Sam Altman. Altman merupakan pendiri Y Combinator, program akselerator terkemuka yang masih terbilang baru di dunia start-up.

Di sejumlah media sosial, suara-suara sumbang yang mengkritik kebijakan Trump juga terdengar. CEO Netflix Reed Hastings salah satunya.

Dia menyatakan surat perintah yang ditandatangani Presiden Amerika yang baru tersebut sangat tidak Amerika dan hal itu melukai warganya.

Pendiri sekaligus CEO Twitter, Jack Dorsey, mengatakan surat perintah itu sangat nyata dan mengecewakan.

Sedangkan CEO Apple Tim Cook menyatakan kepada para stafnya bahwa kebijakan Trump itu bukan merupakan kebijakan yang mereka dukung.

Microsoft menilai, surat perintah Trump sesat. Menurut Mozilla, kebijakan tersebut mengabaikan sejarah.

Bahkan, pendiri AirBnB, Brian Checky, menawarkan perumahan gratis kepada siapa pun yang tertangkap di luar Amerika, yang tidak dapat kembali ke rumahnya.

CEO Uber Travis Kalanick mengatakan larangan imigran oleh Trump akan berdampak terhadap banyak orang yang tidak bersalah.

Dia pun menyiapkan dana sekitar US$ 3 juta untuk mendukung staf Uber, termasuk para driver mereka, apabila tertangkap akibat perintah tersebut.

BBC | ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

20 jam lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

2 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

10 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

17 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

21 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

28 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

31 hari lalu

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

33 hari lalu

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

34 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

34 hari lalu

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

Pada pemilihan Presiden AS, Joe Biden akan tanding ulang dengan Donald Trump. Bagaimana sistem pemilu di Amerika Serikat?

Baca Selengkapnya