Para pengunjuk rasa berkumpul di Terminal 4 Bandara Internasional JFK saat menggelar aksi protes terkait kebijakan Presiden AS Donald Trump tentang imigrasi, di New York, AS, 28 Januari 2017. AP Photo/Craig Ruttle
TEMPO.CO, London- Petisi melarang presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk berkunjung ke Inggris mendapat dukungan puluhan ribuan orang dalam hitungan menit setelah petisi dibuka ke publik. Petisi ini dibuat setelah Donald Trump menandatangani keputusan presiden yang melarang masuk warga dari tujuh negara muslim.
Selain menorehkan tanda tangan, ribuan orang menulis nama mereka dalam petisi itu. Jika jumlah penandatangan petisi mencapai 100 ribu orang, maka secara otomatis petisi ini akan dibahas oleh parlemen Inggris.
Petisi yang dapat dikunjungi di situs resmi pemerintah Inggris bertajuk Cegah Donald Trump melakukan kunjungan kenegaraan ke Inggris.
Saat Tempo mengunjungi situs parlemen Inggris pada Minggu, 29 Januari pukul 19.08 WIB, jumlah penandatangan petisi sudah mencapai 74 ribu orang.
Isi petisi itu berbunyi: "Donald Trump seharusnya diizinkan masuk ke Inggris dalam kapasitasnya sebagai kepala pemerintahan AS, namun dia tidak seharusnya diundang untuk melakukan kunjungan kenegaraan karena itu akan mempermalukan Yang Mulia Ratu."
Perdana Menteri Inggris saat bertemu Donald Trump pada Jumat pekan lalu mengatakan Presiden Donald Trump telah diundang untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke Inggris dan akan dipertemukan dengan Ratu.
Donald Trump dikabarkan menerima undangan itu dan berencana akan berkunjung ke Inggris dalam tahun ini.
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir
36 hari lalu
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.